jpnn.com, JAKARTA - Nama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir makin menanjak seiring ramainya dukungan yang dibarengi dengan peningkatan tren elektabilitasnya di beberapa lembaga survei.
Terbaru, survei Center for Strategic on Islamic and International Studies (CSIIS) menempatkan Erick Thohir masuk dalam tiga besar calon presiden (Capres) yang menjadi pilihan warga Nahdlatul Ulama (NU) pada Pilpres 2024.
BACA JUGA: Erick Thohir Presiden Menggema di Jombang
Direktur Suropati Syndicate Muhammad Shujahri mengatakan pilihan warga Nahdliyin atau NU ke Erick Thohir itu miliki dasar kuat, yakni saling percaya antara Erick Thohir dan warga Nahdliyin.
Erick Thohir juga sudah banyak turun ke lapangan dalam bekerja memimpin kementerian BUMN dan Erick sendiri sadar bahwa kerja-kerjanya harus ditopang oleh masyarakat.
BACA JUGA: Minta Bos Sawit Hadir untuk Rakyat, Erick Thohir: Jangan Jadi Orang Asing
“Saya sangat mengapresiasi kemunculan nama Erick Thohir dalam survei di masyarakat Nahdliyin. Nah, ketika turun langsung ke lapangan pak Erick sering kali berkontak langsung dengan warga NU. Maka, wajar jika kedekatan-kedektan itu berlanjut karena adanya hubungan kepercayaan,” kata Muhammad Shujahri, Minggu (10/4).
Menurut Shujahri, bahwa Erick Thohir memberikan perhatian besar kepada NU agar bisa menjadi poros kebangkitan ekonomi nasional melalui program dan kolaborasi antara Kementerian BUMN dan NU.
BACA JUGA: Istiqlal Raih Penghargaan Sebagai Masjid Ramah Lingkungan, Puan: Membanggakan
Apa yang diberikan Erick Thohir dirasakan manfaatnya oleh warga Nahdliyin, sehingga tercermin dari survei CSIIS bahwa salah satu figur dari kelompok Nahdliyin yang diharapkan bisa memimpin bangsa ini ke depan adalah Erick Thohir.
“Warga NU percaya pak Erick adalah pemimpin yang jujur dan amanah,” ucapnya.
Menurut Shujahri, suara NU adalah salah satu faktor determinan di pemilihan manapun di Indonesia. Bahkan, Presiden Joko Widodo di 2019 berhasil memenangkan Pilpres karena salah satu dukungan kuat dari warga NU Indonesia.
“Maka, mendapat atensi dari warga NU itu sudah angin segar bagi siapapun calon pemimpin nasional kedepannya. Terkait kemunculan pak Erick di survei ini menandakan bahwa inklusifitas warga NU terhadap sosok kepemimpinan nasional memang sangat besar. Selain itu saya lihat di medsos Pak Erick juga sering berkunjung silaturahmi ke pesantren-pesantren,” jelasnya.
Menurut Shujahri, Erick Thohir yang juga anggota kehormatan Banser itu bisa jadi role model di kalangan NU karena dinilai salah satu tokoh yang sukses, baik dari kepribadian, bisnis maupun saat menjabat sebagai Menteri BUMN.
Shujahri juga melihat performa kinerja Erick Thohir positif selama memimpin BUMN. Erick juga dipandang sebagai pemimpin yang berhasil dalam setiap tugas yang diberikan Presiden Jokowi.
“Di zaman Erick Thohir ini BUMN yang tidak menguntungkan secara signifikan, konsekuensinya kalau tidak merger ya dibubarkan. Kecuali BUMN yang berorientasi service public. Selain itu penugasan khusus dari presiden juga pak Erick cukup responsif dan memuaskan kinerjanya seperti komite penanganan covid dan pemulihan ekonomi nasional,” ungkapnya.
Selain berprestasi, lanjut Shujahri, gagasan Erick Thohir senafas dengan komitmen NU untuk penguatan ekonomi umat dan pesantren. Upaya kolaborasi, program dan gagasan itu diterima baik oleh kelompok nahdliyin.
Selain itu, Erick Thohir yang juga Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) itu mengerti bagaimana membangun basis ekonomi mandiri dan itu sejalan dengan tradisi warga NU yang juga dikenal punya banyak inisiatif kemandirian ekonomi di masing-masing wilayah, hingga di tiap pesantren.
“Mindset pak Erick thohir ini yang menurut saya senafas dengan NU. Inisiatif seperti Pendirian badan usaha NU bekerja sama dengan BUMN itu akan sangat berimplikasi positif bagi pertumbuhan perekonomian masyarakat,” paparnya.
Sementara itu, Direktur Riset CSIIS Ali Muhtarom mengatakan salah satu alasan kuat Erick Thohir disukai oleh warga NU adalah program-program dan bantuan Kementerian BUMN dirasakan langsung oleh masyarakat (Warga NU).
“Saya menilai seperti itu. Beberapa program yang secara khusus diarahkan dalam pengembangan NU seperti pertashop, santri magang, pembuatan badan usaha milik NU tersebut memang bisa dikatakan sebagai bentuk perhatian pak Erik Tohir pada NU, yang secara otomatis akan berdampak pada elektabilitas Erick Thohir, yaitu pengaruh dukungan dari Nahdliyyin,” kata Ali Muhtarom, Minggu (10/4).
Ali Muhtarom menjelaskan Erick Thohir memiliki peluang besar untuk mendapat dukungan lebih besar dari warga NU ke depan. Salah satu caranya adalah intens melakukan safari ke pesantren dan silaturahmi ke para tokoh NU.
“Beberapa program kemitraan yang dilaksanakan dan diberikan untuk warga Nahdliyyin sebagaimana dijelaskan diatas, juga bagian dari strategi dan pendekatan yang efektif untuk berkompetisi mengambil hati masyarakat NU, baik yang structural maupun kultural,” pungkasnya.
Sebelumnya, Center for Strategic on Islamic and International Studies (CSIIS) telah merilis hasil penelitiannya yang salah satunya memuat calon presiden atau Capres 2024 pilihan warga Nahdlatul Ulama (NU).
Dalam survei yang dilakukan pada 1 April 2022 itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir masuk dalam 3 besar calon presiden paling diminati warga Nahdlatul Ulama (NU) pada Pilpres 2024 mendatang.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich Batari