Pengamat Yakin Yenny Wahid Bisa Profesional Meski Masuk Barisan Ganjar-Mahfud

Rabu, 01 November 2023 – 20:44 WIB
Yenny Wahid. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Adi Prayitno menilai dua tokoh yang kini menjadi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid dan Nusron Wahid mampu menjaga profesionalitas dan integritas pada Pilpres 2024.

"Ya, kalau kerja di PBNU pasti profesional," kata Adi kepada awak media, Rabu (1/11).

BACA JUGA: Nusron Wahid: Ibu Puan Sudah Diterima Semua Golongan

Diketahui, Yenny telah menyatakan mendukung Bakal Capres-Cawapres 2024 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

Putri Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu bahkan menduduki posisi Dewan Penasihat Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud.

BACA JUGA: Yenny Wahid: Mas Ganjar Presiden Kita, Selamat Ulang Tahun

Sementara itu, Nusron yang juga menjadi politikus Partai Golkar masuk dalam tim pemenangan Bakal Capres-Cawapres 2024 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Adi merasa kedua tokoh tidak akan pernah membawa-bawa PBNU dalam mendukung pasangan bakal capres-cawapres.

BACA JUGA: Pengurus PBNU Jadi Tim Sukses Capres Harus Cuti, Status Yenny Wahid?

Terlebih, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya berprinsip nama NU dan pengurus organisasi itu tidak boleh dibawa-bawa dalam kontestasi Pemilu 2024.

"Mereka itu sesuai dengan tupoksinya akan menjalankan semua kerja-kerja politik di PBNU, ya, itu enggak bisa dibantah, karena PBNU ini bukan lembaga negara, tetapi, kan, lebih kepada civil society sebenarnya, yang memang gerakannya lebih partisipatoris," kata Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia itu.

Toh, kata Adi, tidak ada tanggung jawab yang melekat kepada Yenny, meski masuk ke dalam kepengurusan PBNU.

"Jadi, tidak ada tanggung jawab yang melekat pada setiap anggota ataupun pengurus PBNU yang menuntut mereka itu loyal 100 persen, seperti pembantu presiden atau seperti pejabat negara," ucapnya.

Adi menyoroti sebagian besar pengurus dan anggota PBNU terafiliasi partai politik seperti halnya Nusron.

Nusron, kata dia, bakal mendukung sosok yang didukung Golkar karena alumnus Institut Pertanian Bogor itu juga menjadi kader partai 

"Harus diakui ketika salah satu, bahkan, banyak yang jadi pengurus NU, itu jadi bagian dari pengurus partai dan tim pemenangan tertentu ya pastinya akan ada tarikan napas politik," ujar Adi. (ast/jpnn)


Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler