Pemerintah ngotot, tidak bisa 71 ribu tenaga honorer K1 semuanya diangkat menjadi CPNS dalam waktu bersamaan.
Alasannya, jika menunggu tim quality assurance (QA) menyelesaikan pemeriksaan sisa honorer K1 (sekitar 21 ribu) dan kemudian ditetapkan bersama formasinya, akan memancing gelombang kemarahan massa.
"Ini sudah tanggal 4. Kalau masih harus menunggu hasil pemeriksaan 21 ribu honorer agar kuota 71 ribu terpenuhi, bakal fatal akibatnya. Sebab, bisa-bisa formasi untuk 2012 hangus," kata Kabag Humas Badan Kepegawaian Negara (BKN) Tumpak Hutabarat kepada JPNN, Selasa (4/12).
Dijelaskannya, belum tuntasnya pemeriksaan 21 ribu honorer tersebut lantaran Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) mengalami kesulitan untuk menelaah sumber gaji honorernya. Sebab, banyak yang gajinya langsung ditransfer langsung ke rekening honorernya.
"Untuk memeriksa apakah benar 21 ribu honorernya benar-benar K1 (sumber gajinya dari APBN/APBD, red), BPKP harus mericek datanya di Kementerian Keuangan. Selanjutnya ditelaah satu-satu ke daerah," tuturnya.
Pemeriksaan yang ribet inilah, lanjut Tumpak, yang membuat penyelesaian masalah 21 ribu honorer jadi panjang. Diperkirakan, penyelesaiannya akan loncat ke 2013.
"Kalau dipaksa 71 ribu honorer (49.714 plus 21 ribu, red) harus diterbitkan SK-nya bulan ini, rasanya tidak mungkin. Bila tetap dipaksakan, formasi 71 ribu itu bisa hangus karena PP 56 Tahun 2012 hanya memberikan batasan Desember 2012," terangnya.
Agar formasi tersebut tidak hangus, Tumpak mengatakan, pemerintah akan mengangkat 49.714 honorer K1-nya dulu. Sisanya, akan diproses bertahap.
"Jadi kalau baru 10 yang clear itu langsung diproses NIP-nya. Begitu seterusnya hingga pengangkatan honorer K1 benar-benar tuntas," cetusnya.
Dia menambahkan, kepala BKN telah melayangkan surat ke seluruh instansi pusat dan daerah untuk menyiapkan segala keperluan pemberkasan NIP CPNS dari honorer K1. "Intinya BKN sudah siap menetapkan NIP pegawai begitu formasi dan kuota ditetapkan," pungkasnya. (Esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mahfud Merasa Sudah Puas Pimpin MK
Redaktur : Tim Redaksi