jpnn.com - JAMBI-Dampak dari pengaruh iklim panas dan kurangnya curah hujan di Jambi dalam beberapa bulan terakhir, berpengaruh pada produksi buah sawit atau crude palm oil (CPO). “Karena sering panas terik dan jarang hujan, maka buah sawit sekarang lagi trek, dan hasilnya pun turun,” ujar Warsini pemilik kebun sawit di Sungai Bahar.
Produksi sawit di Jambi pada periode Januari hingga Agustus 2013 mengalami penurunan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Penurunan ini diperkirakan, karena faktor cuaca. "Ini karena cuaca, sawit banyak yang trek," kata Putri Rainun, Kabid Pengolahan dan Pemasaran Dinas Perkebunan Provinsi Jambi.
BACA JUGA: Pemerintah Optimistis Bisa Tekan Konsumsi BBM
Putri mengatakan berdasarkan pantauan dan informasi dari beberapa petani sawit dan Pokja sawit Jambi memang cenderung menurun. Hanya saja, secara persis seberapa besar presentasi penurunannya dia belum berani memastikan. "Waduh kalau berapa persen turunnya, saya harus liat data dulu. Karena selain bidang produksi kelompok pengusaha kelapa sawit juga memiliki data," tuturnya.
Akibat penurunan tersebut, diprediksi target produksi pada 2013 sepertinya sulit tercapai. Tahun lalu pihaknya menargetkan angka produksi CPO Jambi 2012 mencapai 1,4 juta ton. “Penurunan produksi CPO tidak hanya terjadi di Indonesia saja. Negara lain seperti Malaysia juga terindikasi mengalami penurunan produksi,” jelasnya.
BACA JUGA: KAI Datangkan 60 Gerbong KRL Bekas Dari Jepang
Namun Putri memastikan, produksi CPO Jambi saat ini mulai meningkat antara September hingga Desember 2013. Pihaknya berharap peningkatan ini mampu menutupi penurunan yang terjadi sehingga target produksi tetap terjaga.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia di Jambi, Ahmad Kharimudin. Dirinya memastikan tahun ini jumlah produksi CPO Jambi mengalami penurunan. Walaupun produksi sawit mengalami penurunan, tapi harga CPO diperkirakan tidak akan menunjukkan tren kenaikan yang berarti.
BACA JUGA: Solusi Atasi Kepadatan Bandara
Penurunan hasil produksi sawit menurut Ahmad disebabkan karena faktor cuaca panas terik yang menyebabkan berkurangnya produksi sawit di tingkat petani. "Biasanya disebabkan oleh faktor cuaca, akibatnya produksi kelapa sawit sulit terdongkrak," pungkasnya.(ynn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dahlan Iskan Menjamu Rombongan Menteri Energi Myanmar
Redaktur : Tim Redaksi