Pengajar Ponpes Darussalam & Istri Ini Masih dalam Suasana Duka saat Naik Sriwijaya SJY182

Minggu, 10 Januari 2021 – 02:05 WIB
Petugas menunjukkan kabel dan serpihan yang diduga milik pesawat Sriwijaya Air di Pulau Laki, Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021). Foto: ANTARA/HO-Aspri

jpnn.com, PONTIANAK - Ustaz Muhammad Nur Kholifatul Amin dan istrinya Agus Minarni masih dalam suasana dua ketika menumpang pesawat nahas Sriwijaya SJY182 yang mengalami kecelakaan pada Sabtu (9/1).

Pasalnya, Ustaz Muhammad Nur dan istrinya baru saja kembali dari Desa Ngabar, Kecamatan Siman, Ponorogo, Jawa Timur (sebelumnya diinformasikan sumber dari Malang-red) karena orang tuanya meninggal dunia.

BACA JUGA: Cari Korban dan Puing Sriwijaya Air SJ182, TNI Terjunkan Pasukan Elite

Nama sepasang suami istri ini terdapat dalam manifes pesawat yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu tersebut.

Agus Minarni merupakan seorang guru SMA Negeri 1 Mempawah Hilir, Kabupaten Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat.

BACA JUGA: Rizki Wahyudi Bersama Anak, Istri, Ibu Kandung, Keponakan, di Sriwijaya Air SJ182

Sementara Ustaz Muhammad Nur Kholifatul Amin seorang pengajar (sebelumnya ditulis pengasuh-red) di Pesantren Darussalam, Sengkubang, Mempawah.

Menurut kerabat Minarni, Harry Ilyas, suami-istri itu berangkat ke Ponorogo pada akhir Desember 2020 lalu.

BACA JUGA: Tragedi Sriwijaya Air SJ182, Yaman Zai Kehilangan Istri dan 3 Anak

"Kalau tidak salah dekat libur Natal kemarin berangkat," ucap Harry Ilyas dihubungi dari Pontianak, Sabtu malam.

Kebetulan, ujar Harry, pada Minggu (10/1) besok adalah jadwal arisan keluarga besar Sengkubang di Sengkubang, Kabupaten Mempawah.

"Besok kami arisan keluarga besar Sengkubang, akan kumpul di Pesantren Darussalam. Orang tua Kak Agus Minarni, pendiri pesantren tersebut," ungkap Harry.

Ustad Muhammad Nur Kholifatul Amin dan Agus Minarni mempunyai dua orang anak.

Salah satunya anak mereka tengah mondok di Pondok Pesantren Darussalam Gontor, Ponorogo.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memastikan bahwa pesawat Sriwijaya Air SJY182 jatuh dalam penerbangan Jakarta - Pontianak.

Budi juga mengungkapkan pesawat yang mengangkut 62 penumpang itu sempat menyimpang dari jalur penerbangan.

Menurut Budi, pesawat tersebut mengudara pada pukul 14.36 WIB. Lalu setelah itu diizinkan naik ke ketinggian 29 ribu kaki.

"Pukul 14.40 WIB, petugas melihat Sriwijaya tidak ke arah 75 derajat melainkan ke barat laut," kata Budi dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Sabtu (9/1).

Petugas lapangan sempat menanyakan kepada pilot Sriwijaya mengenai arah pesawat.

Namun, tak berapa lama, hanya hitungan detik, pesawat Sriwijaya itu hilang kontak dan lenyap dari radar.

"Manajer operasi langsung berkoordinasi dengan Basarnas dan instansi terkait," jelas dia.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler