SEMARANG - Pertamina telah menunjuk PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) Persero sebagai pemenang proyek sistem monitoring pengendalian bahan bakar minyak (BBM) subsidi di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang ada di DKI Jakarta. Sesuai rencana PT INTI, sistem pengendalian BBM menggunakan radio frequency identification (RFID) itu sudah bisa dipasang pada bulan depan.
"Sistem sudah mulai dan mudah-mudahan kita harap pertengahan Agustus untuk sistem di SPBU bisa selesai khusus di DKI Jakarta," ujar Direktur Utama PT INTI, Tikno Sutisna saat ditemui usai menghadiri penganugerahangelar Dokter Kehormatan (Doctor Honoris Causa) kepada Menteri BUMN Dahlan Iskan di IAIN Walisongo, Semarang, Jawa Tengah, Senin (8/7).
Menurutnya, sistem pemantauan dengan teknologi informasi (IT) itu akan terpasang di 276 SPBU yang tersebar di DKI Jakarta. Namun, pemasangan alat RFID bagi seluruh kendaraan di Jakarta belum dapat dilakukan. Sebab, PT INTI masih menunggu dikeluarkannya peraturan mengenai kewajiban pemasangan monitoring di setiap kendaraan.
"RFID untuk Jakarta fokus di mobil instansi pemerintah dulu sambil nunggu rujukan aturannya keluar," ujar dia.
Pekan ini, kata Tikno, alat RFID di kendaraan milik PT Pertamina sudah terpasang, meski hanya sebagian saja karena masih terkendala prosedur. Selain kendaraan Pertamina, pemasangan RFID juga akan dilakukan di Kementerian ESDM, BPH Migas, Kementerian BUMN, serta Kementerian Keuangan.
Mengenai batalnya pemasangan RFID yang seharusnya diterapkan 1 Juli kemarin, ia mengaku sudah berkoordinasi dengan Pertamina. "Kami tahu BBM baru saja dinaikkan, sehingga kita pilih waktu yang tepat," akunya. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Salurkan Dana Kemitraan, PNM Tunggu Instruksi BUMN
Redaktur : Tim Redaksi