SORONG - Bandara Domine Eduard Osok (DEO) di Kota Sorong, Papua Barat, dinilai sudah sangat mendesak untuk dikembangkan. Karenanya, Komisi V DPR yang membidangi perhubungan pun diharapkan bisa membantu memperjuangkan pengembangan bandara yang menjadi gerbang masuk ke Papua Barat itu
Desakan agar pengembangan Bandara DEO itu segera direalisasikan muncul saat Komisi V DPR melakukan kunjungan kerja ke Sorong itu, Selasa (16/4). Begitu tiba di Bandara DEO, rombongan Komisi V DPR yang dipimpin ketuanya, Laurens Bahang Dama, langsung disambut Wali Kota Sorong, Economi Lamberthus Jitmau.
Tak sekedar menyambut rombongan Komisi V DPR, Lamberthus langsung mengajak 12 anggota delegasi komisi DPR yang membidangi infrastruktur itu menyusuri landasan Bandara DEO. Dipaparkannya, saat ini panjang landas pacu (runway) Bandara DEO hanya 2000 meter.
Namun seiring semakin sibuknya lalu-lintas barang dan jasa di Bandara DEO, maka landas pacu yang ada pun sudah semestinya diperpanjang. "Kami meminta perpanjangan runway 400 meter," pintanya.
Lamberthus justru mengkritisi kebijakan pemerintah yang seolah hanya memanjakan pengembangan Bandara Soekarno-Hatta di Jakarta atau Hasanuddin di Makassar. Sembari bercanda, Lamberthus minta Komisi V DPR membantu pengembangan Bandara DEO. "Pak Ketua (Laurens Bahang Dama, red), keliru kalau begini. Berbuatlah sesuatu untuk Papua. Kami akan bangga," pintanya.
Dalam kesempatan itu, anggota Komisi V DPR Michael Wattimena yang berasal dari daerah pemilihan (dapil) Papua Barat langsung mendapat amanah untuk memperjuangkan perpanjangan runway Bandara DEO. Michael mengatakan, Sorong memang punya potensi untuk dikembangkan sebagai kota perdagangan dan jasa.
Namun, lanjut politisi Partai Demokrat itu, hal itu memang harus ditunjang dengan infrastruktur yang mendukung. "Kota Sorong etalase ke tanah Papua. Kita berharap Sorong menjadi kota jasa yang terbesar di wilayah timur Indonesia," katanya.
Michael yang mengantongi suara terbesar dari pemilih di Kota Sorong pada Pemulu 2009 lalu itu pun sangat berharap bisa memperjuangkan aspirasi pengembangan Bandara DEO. Dipaparkannya, dalam APBN 2013 memang sudah dianggarkan dana Rp 50 miliar untuk pengembangan runway Bandara DEO.
Nantinya dengan pengembangan itu, maka landas pacu Bandara DEO tidak hanya diperpanjang tapi juga diperlebar dari 30 meter menjadi 45 meter. "Sehingga mencapai ukuran ideal untuk landas pacu," ucapnya.
Anggota Komisi V DPR dari Fraksi PDIP, Rendy Lamadijo, dalam kesempatan itu juga menjanjikan komitmennya untuk ikut membantu menyalurkan aspirasi tentang pengembangan Bandara DEO. "Saya dari fraksi oposisi tapi kali ini setuju Sorong jadi kota pelabuhan," ucapnya.(jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapolri Siap Kerahkan Anak Buah Jaga SPBU
Redaktur : Tim Redaksi