JAKARTA - Mohamad Sohibul Iman ditunjuk Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai pengganti Muhammad Anis Matta. Ia mendapat amanah sebagai wakil ketua DPR RI.
Menurut Sohibul Iman, menggantikan Anis Matta bukanlah hal yang mudah. "Saya bilang Inalilahi wa" inaillaihi rojiun. Kalau tidak melaksanakan dengan baik akan menjadi musibah," ujar Sohibul pada saat jumpa pers di ruang fraksi PKS, DPR, Jakarta, Selasa (12/2).
Menurut Sohibul, keberadaannya sebagai pimpinan DPR nanti diharapkan dapat menambah citra DPR menjadi lebih baik. Sebab citra DPR saat ini relatif buruk dan muncul ketidakpercayaan dari masyarakat.
Untuk meningkatkan citra DPR kata Sohibul, ada empat hal yang dapat dilakukan. Pertama harus lebih tegas dan disiplin menegakkan kode etik. Sehingga masyarakat tahu DPR serius dalam menegakkan moralitas anggota.
Kedua harus ada transparansi. Menurut Sohibul, seluruh proses di DPR seperti penganggaran legislasi dan pengawasan harus transparan.
"Apa yang dilakukan bisa bersifat akuntabel dan dipertanggungjawabkan. Sehingga suara miring semakin menipis," kata Sohibul.
Ketiga, perlu ada produktivitas dalam legislasi. Sohibul menerangkan, di awal masa periode ini ditetapkan 60 undang-undang per tahun. Namun nyatanya yang undang-undang yang terbit jumlahnya kurang dari 30. "Perlu ditingkatkan dari sisi kualitas dan kuantitas," ujarnya.
Terakhir, menurut Sohibul, perlu ada sistem yang membuat publik dapat mudah mengakses produk DPR. "DPR sudah bekerja, ada produk seperti hasil kunjungan kerja dan undang-undang. Namun sayangnya ini tidak mudah diakses publik," ucap Sohibul. (gil/jpnn)
Menurut Sohibul Iman, menggantikan Anis Matta bukanlah hal yang mudah. "Saya bilang Inalilahi wa" inaillaihi rojiun. Kalau tidak melaksanakan dengan baik akan menjadi musibah," ujar Sohibul pada saat jumpa pers di ruang fraksi PKS, DPR, Jakarta, Selasa (12/2).
Menurut Sohibul, keberadaannya sebagai pimpinan DPR nanti diharapkan dapat menambah citra DPR menjadi lebih baik. Sebab citra DPR saat ini relatif buruk dan muncul ketidakpercayaan dari masyarakat.
Untuk meningkatkan citra DPR kata Sohibul, ada empat hal yang dapat dilakukan. Pertama harus lebih tegas dan disiplin menegakkan kode etik. Sehingga masyarakat tahu DPR serius dalam menegakkan moralitas anggota.
Kedua harus ada transparansi. Menurut Sohibul, seluruh proses di DPR seperti penganggaran legislasi dan pengawasan harus transparan.
"Apa yang dilakukan bisa bersifat akuntabel dan dipertanggungjawabkan. Sehingga suara miring semakin menipis," kata Sohibul.
Ketiga, perlu ada produktivitas dalam legislasi. Sohibul menerangkan, di awal masa periode ini ditetapkan 60 undang-undang per tahun. Namun nyatanya yang undang-undang yang terbit jumlahnya kurang dari 30. "Perlu ditingkatkan dari sisi kualitas dan kuantitas," ujarnya.
Terakhir, menurut Sohibul, perlu ada sistem yang membuat publik dapat mudah mengakses produk DPR. "DPR sudah bekerja, ada produk seperti hasil kunjungan kerja dan undang-undang. Namun sayangnya ini tidak mudah diakses publik," ucap Sohibul. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Saan Mustopa Siap Jika Dipindah dari Banggar
Redaktur : Tim Redaksi