Penggorok Guru SD Dibekuk

Senin, 31 Desember 2012 – 11:09 WIB
MEULABOH--Semalaman diuber petugas Polres Aceh Barat, tersangka yang menggorok leher guru SDN-17 Blang Beurandang, akhirnya berhasil dibekuk. Ia diamankan ketika melepas lelah di bawah jembatan, Jalan Meulaboh-Banda Aceh, tepatnya di Desa Pribu, Arongan Lambalek, MInggu (30/12).

Seperti diberitakan sebelumnya, Yuliadi (26) warga Dusun Cot Seunebok, Desa Blang Beurandang, Johan Pahlawan ditemukan tewas. KOndisinya mengenaskan dengan leher belakang nyaris putus terpenggal. Korban ambruk di depan rumah tetangga, sementara tubuh berselemak darah segar, pada Sabtu (29/12) pagi sekira pukul 06.00 WIB. Sedangkan pelakunya yakni Juanda Syahputra (24) penduduk Ujung Fatiah, Nagan Raya, ditangkap Minggu (30/12) pagi.

Pelarian tersangka berakhir setelah kabur dari rumah teman dekatnya tersebut, melintasi hutan karet di kawasan Desa Suak Raya. Menurut Kapolres Aceh Barat AKBP Faisal Rivai SIK, yang dihubungi Metro Aceh (Grup JPNN) mengatakan, pihaknya melakukan perburuan terhadap tersangka hampir semalam suntuk.

"Berkat pengepungan dan penelusuran lokasi secara intensif, akhirnya dia kami tangkap," kata Kapolres.

Juanda dikatakan sempat bermain petak umpet, terus berusaha melarikan diri dengan tubuh setengah bugil. Dalam pelariannya kemarin, pria lajang ini memasuki sebuah gudang dan berhasil menyambar pakaian, untuk dijadikan penutup bagian atas tubuhnya.

Ia terus berjalan, dan sekali-kali berlari untuk keluar dari Aceh Barat. Namun setiba di jambatan Pribu, Kecamatan Arongan Lambalek, pria ini letih lalu  beristirahat di bawah jembatan.

"Petugas melihat tindak-tanduk pria mencurigakan, serta memastikan bahwa dia pelaku pembunuhan," tandas AKBP Faisal.

Usai digelandang ke Mapolres, Juanda mengaku sebagai pemenggal leher Yuliadi, merupakan teman dekatnya. Dengan terbatah-bata, ia menuturkan dendam kepada Guru SD 17 Blang Beurandang itu, karena sering menegur dan melarangnya.

”Selama ini saya sering dinasehati, jadi menyimpan dendam,” kata tersangka.

Apalagi statusnya sebagai pengangguran, dicap pemalas oleh Yuliadi. Sehingga saat diberi petuah-petuah, bukannya memicu semangat melainkan menimbulkan rasa sakit hati.

“Malam itu bukan hanya korban saja yang menasehati. Tapi beberapa orang teman kami juga. Saya kalap melihatnya, pas lagi tidur langsung mengambil parang dan menggorok lehernya," jelas Juanda.

Atas pembantaian yang dilakukan pemuda ini, Kapolres Aceh Barat secara tegas mengatakan bahwa tindakan tersebut termasuk pembunuhan berencana.
"Dia bisa diancam hukuman mati atau penjara seumur hidup, sesuai dengan undang-undang," beber Kapolres.(deny)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tahanan Tewas Babak Belur

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler