Pengguna E-Toll Melonjak, Pendapatan Terdongkrak

Kamis, 10 Mei 2012 – 01:52 WIB

JAKARTA - Pertengahan tahun ini, PT Jasa Marga Tbk mampu membukukan pendapatan Rp 4,96 triliun dan menambah pengguna kartu tol elektronik (e-toll card) sebesar 12,5 persen. Selain itu, penerapan arus lalu lintas contra flow mampu mengurangi kemacetan ruas tol dalam kota hingga 20 persen.

"Permasalahan kepadatan arus lalu lintas di jalan tol khususnya Jabodetabek sedikit demi sedikit terpecahkan, termasuk soal antrean di gerbang tol," kata Direktur Utama Jasa Marga, Adityawarman di Jakarta Rabu (9/5).

Dia menjelaskan, tahun ini perseroan akan terus mengurangi kepadatan lalu lintas melalui penambahan lajur, modernisasi di gerbang tol (e-toll card dan e-toll pass), dan penambahan fasilitas informasi terkini.

Menurut Adit, ada kemajuan yang signifikan terkait penggunaan e-toll card. "Penetrasi e-toll card saat ini sudah 12,5 persen termasuk di dalamnya transaksi rata-rata 5 juta transaksi," katanya.

Sampai saat ini sudah ada 46 gardu tol otomatis (GTO) se Jabodetabek, di mana 36 di antaranya merupakan GTO e-toll pass atau transaksi tanpa berhenti. "Dengan transaksi tanpa berhenti, mobil hanya perlu memperlambat laju kendaraan menjadi 10 kilometer perjam," ujar Adit.

Ruas jalan tol yang sudah memiliki alat receiver e-toll pass yakni tol Cawang-Tomang-Cengkareng, Jakarta-Cikampek, dan jalan tol lingkar luar Jakarta (JLJ).

Masih soal mengurai kemacetan, Direktur Operasi Hasanudin menjelaskan, perseroan menambah 642 petugas jalan tol untuk memperlancar antrean transaksi di gerbang tol. Kemudian, lanjut Hasanudin, ada penambahan lajur di ruas-ruas tol seperti Cibinong-Sentul Selatan, Pasteur-Buah Batu, dan tol dalam kota melalui sistim contra flow Semanggi-Cawang. "Terbukti contra flow dapat mengurangi 20 persen kepadatan," kata Hasanudin.

Sebagai BUMN operator, Jasa Marga tentunya berusaha untuk memperbaiki kinerja keuangannya. Direktur Keuangan Jasa Marga Reynaldi mengatakan, ada peningkatan pendapatan sebesar 13,3 persen dan upaya efisiensi perseroan yang berdampak pada peningkatan laba bersih.

"Laba bersih 2011 sebesar Rp 1,34 triliun, pencapaian ini meningkat sebesar Rp 146 miliar atau naik 12,23 persen dibandingkan 2010," tuturnya.

Untuk pendapatan usahanya, Rey menjelaskan, Jasa Marga mampu meraup Rp 4,96 triliun. Bersamaan dengan penambahan volume lalu lintas transaksi 2011 mencapai 1,1 miliar kendaraan. "Naik 14,10 persen dibandingkan tahun lalu," kata Rey.

Rata-rata kenaikan volume transaksi dalam lima tahun terakhir adalah 6,17 persen. "Didukung oleh ruas tol Jagorawi, Jakarta-Cikampek, dan Bogor Outer Ring Road (BORR)," katanya. (vit)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Chevy Isi Pasar MPV Medium


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler