Menurut Alex, Pemprov Sumsel sangat mengapresiasi dan memberikan dukungan kepada BNN untuk memberantas narkoba. Dalam wawancara singkatnya, Gubernur Sumsel mengharapkan RS Ernaldi Bahar dan BNN bekerja sama untuk merehabilitasi pecandu narkoba sesuai undang-undang baru yang kini menganggap pecandu narkoba sebagai orang sakit yang harus diobati.
Selain program tersebut, pihaknya juga akan melanjutkan program yang sudah berjalan. Yakni, membangun pusat rehabilitasi narkoba wilayah Indonesia Barat yang akan dibangun di Pagaralam, Sumsel Selatan. Dana untuk pembangunannya berasal dari APBN sebesar Rp100 miliar.
Kepala Narkotika Nasional Sumsel, Bontor Hutapea SH MSi menegaskan, pengguna narkoba meningkat secara nasional sebesar 2,2 persen berada di Sumatera Selatan. Dari hasil penelitian BNN yang dilakukan bersama Universitas Indonesia, DKI, Jatim dan Sumut merupakan daerah tertinggi pengguna narkoba. Sementara Sumsel menduduki peringkat 15 secara nasional. Ini merupakan prestasi sebab tahun lalu Sumsel menempati posisi ke-5.
“Penduduk Sumsel harus dibentengi dari bahaya narkoba. Program yang dilakukan saat ini seperti penyuluhan, pemberdayaan masyarakat, advokasi dan lain-lain. Lantaran pemberantasan narkoba harus diawali dari lingkup terkecil, pribadi, keluarga dan masyarakat sekitar. Seluruh komponen masyarakat diharapkan dapat menempatkan narkoba sebagai musuh bersama,” pungkasnya. (nni/ce2)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Demo Film Bentrok
Redaktur : Tim Redaksi