jpnn.com, JAKARTA - WhatsApp merilis fitur yang memungkinkan penggunanya membisukan penelepon gak dikenal.
Selain itu, WhatsApp juga menghadirkan fitur Pemeriksaan Privasi atau "Privacy Check Up".
BACA JUGA: GB WhatsApp, Jadi Aplikasi Laris Manis karena Optimal
"Kami sangat antusias untuk menambahkan dua pembaruan lagi pada daftar panjang ini, yaitu bisukan penelepon tidak dikenal dan pemeriksaan privasi, yang saat ini tersedia untuk pengguna," tulis WhatsApp dalam siaran persnya.
Fitur "Bisukan Penelepon Tidak Dikenal", didesain untuk memberi pengguna privasi dan kontrol lebih besar atas panggilan masuk.
BACA JUGA: Cara Mendapatkan Centang Hijau di WhatsApp, Berikut Syarat dan Langkah-Langkahnya
Fitur itu membantu menyaring spam, penipuan, dan panggilan dari orang tidak dikenal secara otomatis guna meningkatkan perlindungan.
Panggilan itu tidak akan berdering di ponsel pengguna, tetapi tetap akan terlihat di daftar Panggilan, karena siapa tahu panggilan tersebut berasal dari seseorang yang penting.
BACA JUGA: WhatsApp Hadirkan 2 Fitur Terbaru, Bisa Melindungi dari Penipuan
Selanjutnya untuk fitur pemeriksaan privasi hadir guna membantu memastikan semua orang tahu tentang opsi perlindungan di WhatsApp.
Fitur tersebut menghadirkan langkah demi langkah yang dapat memandu pengguna memahami pengaturan privasi yang penting.
Dengan demikian, pengguna bisa memilih tingkat perlindungan yang tepat dan semuanya di satu tempat.
Dengan memilih "Mulai pemeriksaan" di pengaturan Privasi, pengguna akan dipandu melalui beberapa lapisan privasi yang memperkuat keamanan pesan, panggilan, dan informasi pribadinya.
Adapun dua fitur itu mulai bisa digunakan oleh para pengguna WhatsApp secara global di minggu ini.
"Kami mengajak orang-orang untuk saling bertukar kabar secara aman melalui pesan pribadi sehingga teman dan orang yang dicintai tahu bahwa mereka memiliki ruang yang aman untuk berbagi," tutup WhatsApp. (ant/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bikin Mudah Pengguna, WhatsApp Kenalkan Fitur Channel
Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha