JAKARTA – Kepala Pusat Kebijakan APBN Badan Kebijakan Fiskal Kementrian Keuangan, Rofyanto Kurniawan, menyatakan bahwa setiap penghematan volume bahan bakar minyak (BBM) subsidi sebesar 2,5 juta kilo liter, maka anggaran yang bisa dihemat sekitar Rp.6-8 triliun. Namun tanpa ada kebijakan penghematan, maka volume BBM bisa membengkak hingga 48 juta kiloliter.
“Jika pemerintah bisa menekan jebolnya volume dari 48 juta kiloliter menjadi 44 atau 43 juta kiloliter memang sangat signifikan penghematannya. Jadi pemerintah bisa menghemat anggaran Rp 6-8 triliun,” ujarnya di Jakarta, Jumat (11/5).
Menurutnya, tanpa ada kebijakan untuk pembatasi konsumsi maupun pnyesuaian harga BBM, maka konsumsi tahun ini bisa mencapai 48 juta kiloliter. Namun besarnya konsumsi BBM subsidi tahun ini akan sangat tergantung pada efektifitas kebijakan pengendalian BBM subsidi.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Radjasa menyatakan, jika harga BBM tidak naik dan pemerintah tidak mengeluarkan kebijakan pembatasan maka anggaran subsidi energi bisa membengkak meajdi Rp 317,7 triliun. Angka itu jauh melebihi anggaran yang dipatok APBNP 2012 sebesar Rp 202,4 triliun.
Rinciannya, anggaran tersebut untuk subsidi BBM, LPG, dan BBN dipatok sebesar Rp.242,8 triliun. Sedangkan subsidi untuk listrik sebesar Rp.75 triliun.(naa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Luncurkan Hunian Tepi Pantai Eksotis
Redaktur : Tim Redaksi