Penggunaan Masker Secara Ketat Ampuh Tekan Penyebaran Covid-19

Rabu, 14 Oktober 2020 – 07:53 WIB
Ilustrasi seorang warga mengenakan masker. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Covid-19 Sonny Harry B Harmadi mengatakan bahwa pihaknya senantiasa mengingatkan masyarakat untuk tetap menggunakan masker.

Penggunaan masker secara ketat, kata dia, ampuh menekan angka penyebaran Covid-19.

BACA JUGA: Kang Emil Pengin Depok Dapat Vaksin COVID-19 Tahap Pertama, Kenapa?

Menurut Sonny, berdasar hasil penelitian di beberapa negara, penggunaan masker secara ketat selama. 20 hari, bisa menekan penyebaran Covid-19 sampai 20 persen.

“Hasil penelitian di beberapa negara yang menerapkan secara ketat dalam waktu 21 hari, angkanya langsung turun kasus penularannya bisa tinggal 20 persen, jadi besar sekali dampaknya," kata Sonny dalam keterangan persnya, Selasa (13/10).

BACA JUGA: Kapolres Sukabumi Kota Menangis, Minta Maaf kepada Mahasiswa

Tentunya, kata Sonny, penggunaan masker ini diiringi dengan upaya pencegahan lain seperti menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mencuci tangan pakai sabun.

Sonny pun menuturkan, ada dua upaya yang perlu terus dilakukan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19, yakni 3M dan 3T.

BACA JUGA: Maling di Cibinong Bogor Nyaris Mati

3M merupakan upaya di hulu dengan mengubah perilaku meliputi, memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, serta mencuci tangan pakai sabun.

Kemudian, 3T adalah upaya di hilir sebagai penanganan kesehatan yang meliputi testing, tracing, dan treatment. Menurut Sonny, dua hal itu harus dilakukan secara bersamaan agar rantai penyebaran dapat diputus lebih cepat.

“Perubahan perilaku itu adalah partisipasi masyarakat. Kalau semua orang di Indonesia patuh, dampaknya akan sangat besar,” terang Sonny.

Namun, yang menjadi kendala belakangan ini ada sebagian masyarakat masih tidak percaya dengan pandemi Covid-19. Sehingga, cara penanganan di hulu tak sepenuhnya efektif.

Hal ini terbukti dari survei Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat ada sekitar 17 persen masyarakat yang tidak percaya dengan Covid-19. Jumlah itu tidak menutup kemungkinan bisa menulari 83 persen masyarakat yang telah mentaati protokol kesehatan Covid-19.

"Oleh karenanya, kepatuhan ini menjadi kesadaran bersama, dan kalau sudah menjadi perilaku, bangsa kita akan sangat tangguh dalam sisi kesehatan,” tandas Sonny. (cuy/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler