Penghargaan Kepada SBY Dinilai Rekayasa

Sabtu, 01 Juni 2013 – 19:53 WIB
JAKARTA - Pengamat Politik dari Universitas Indonesia, Boni Hargens menilai penghargaan yang diterima Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak akan mendongkrak citranya. Bahkan menurutnya, masyarakat akan melihat pemberian penghargaan itu merupakan rekayasa belaka atau setidaknya pemberi penghargaan itu tidak realistis dalam menilai.

"Hal itu karena paradoks yang kontras antara realitas dan penghargaan itu," kata Boni kepada JPNN, Sabtu (1/6).

Kekontrasan itu menurut Boni, terlihat dari banyaknya tragedi kemanusiaan yang terjadi di Indonesia seperti Tragedi Ahmadiah dan pembakaran gereja.

"Semua itu terjadi di depan mata SBY dan negara diam dalam segala tragedi kemanusiaan itu. Lalu orang yang sama diberi penghargaan? Buat saya itu lelucon yang mengerikan," terang Boni.

Seperti diketahui, Presiden SBY menerima penghargaan World Statesman Award 2013 dari Appeal of Conscience Foundation (ACF) di Garden Foyer, Hotel The Pierre, New York, Amerika Serikat.

Penghargaan yang diberikan kepada SBY merupakan pengakuan atas prestasinya dalam upaya internasional untuk memelihara perdamaian bersama dan dorongan untuk meningkatkan hak asasi manusia, kebebasan beragam dan kerja sama antar agama.(gil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY Raih Penghargaan, JK Kirim Ucapan Via SMS

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler