Pengin Cetak Hafiz, Yusril Bangun Pesantren di Bogor

Selasa, 13 Desember 2016 – 07:50 WIB
Yusril Ihza Mahendra. Foto: dok jpnn

jpnn.com - BOGOR-Menyandang gelar profesor tak lantas membuat Yusril Ihza Mahendra hanya berkutat di dunia hukum saja. Suami dari Rika Kator Mahendra ini rupanya memiliki cita-cita yang mulia. Dia kini mulai membangun sebuah pesantren di Bogor.

“Sebagai praktisi tata negara, tidak sanggup menjadi hafal Alquran. Meskipun setiap hari dihadapkan dengan hafalan hukum, tapi saya harus tinjau lagi (Alquran, red),” ujar Yusril saat meresmikan ruang belajar di Pesantren Tahfidz Alquran Darul Ulum, Lido, Muara Ciburuy, Cigombong, Kabupaten Bogor, kemarin (12/12).

BACA JUGA: Ketahuilah, Peracik Bom Panci Tinggal Tunggu Wisuda

Di hadapan ratusan santri, pakar hukum dan tata negara itu mengaku bangga bisa menjaga dan berada di tengah-tengah para penghafal Alquran di era sekarang. 

Menurutnya, penguatan pondok pesantren harus turut didukung oleh berbagai pihak, terutama umat muslim. Itu kemudian menjadi musabab Yusril kukuh ingin membangun pondok pesantren di Cigombong.

BACA JUGA: Hari Ini, Ratusan Honorer K2 Datangi DPR

“Perkuat pesantren moderen yang sudah ada. Karena kapasitas pesantren tidak sanggup menampung. Kita cari di dekat sini tanah dan bersinergi dengan pesantren,” akunya.

Yusril menambahkan, umat muslim di Tanah Air selayaknya menjaga dan turut meningkatkan jumlah Hafiz (penghapal) Alquran. Juga turut melestarikannya dengan menyediakan lembaga-lembaga pendidikan agama seperti pesantren. 

BACA JUGA: Sebegini Personel Penjaga Keamanan Sidang Perdana Kasus Ahok

“Kita masih kurang banyak hafiz, agar tidak mengalami distrorsi terus dijaga dan melestarikannya,” cetusnya.

Pernyataan Yusril diamini pimpinan Pesantren Tahfidz Alquran Darul Ulum, Mudirul Ma’had KH Muhammad Yazid Dimyati. 

Yazid mengatakan, saat ini Indonesia butuh figur muslim yang peduli pendidikan pesatren. Karena itu, kehadiran mantan Menkumham ini menambah energi baru.

“Jadi tidak hanya politik saja. Begitu intens peduli terhadap umat Islam. Itu juga ia buktikan dengan mendirikan masjid di luar negeri juga,” ujarnya.

Dengan demikian, kata Yazid, nilai antara keislaman dan politik bangsa dapat menyatukan umat. Sehingga kehadiran Yusril dalam momentum Maulid Nabi Muhammad SAW di pesantrennya kemarin adalah mempelajari jihad Rasulullah dalam konteks zaman sekarang. 

“Kondisi perpolitikan dahwah muslimin di negeri ini. Kami ingin diberi wawasan,” tandasnya.(rp1/c/dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 30 Perwira Dimutasi, Termasuk Kapolda Jatim, Jabar juga Kakorlantas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler