Pengin Jadi YouTuber Sukses? Simak Nih Tips dari Yudist Ardhana

Rabu, 10 Juni 2020 – 11:32 WIB
YouTuber Yudist Ardhana berpose dengan Khofifah Indar Parawansa saat menjabat sebagai Menteri Sosial. Foto: Instagram

jpnn.com, JAKARTA - Yudist Ardhana membuktikan dirinya bisa sukses menjadi content creator atau YouTuber. Terbukti, kanal YouTube milik pemuda asal Bali ini bisa menembus peringkat ke-25 di Indonesia.

Pemuda kelahiran 13 Oktober 1987 ini mengaku, konten menarik menjadi andalan di di kanal YouTube miliknya. Ia mengunggah berbagai konten seperti sulap, prank, eksperimen, vlog, review, dan aneka keseruan lainnya.

BACA JUGA: YouTuber Ini Rancang Masker Anti Corona yang Bisa Buka Tutup Secara Otomatis

Yudist, sapaan karibnya, mengaku mulai melihat potensi dunia digital dan platform YouTube ini pada akhir 2015 silam.

“Januari 2016 saya mulai membangun kanal YouTube dan terus aktif sampai sekarang. Jika dikalkulasikan, saya mengungggah lebih dari 800 video di YouTube,” kata Yudist.

BACA JUGA: Meski Ditawar Rp 80 Juta, YouTuber Seksi Ini Ogah Jual Diri

Bagi lulusan Fakultas Desain jurusan Desain Komunikasi Visual Universitas Pelita Harapan Karawaci ini, menjadi YouTuber memberikan banyak pengalaman luar biasa.

“Saya berkesempatan berkeliling ke banyak kota di seluruh Indonesia, mengisi acara di berbagai lokasi hingga kampus-kampus, berkolaborasi dengan banyak sekali brand ternama, perusahaan, hingga orang-orang terkenal," ujar pemilik akun Instagram @yudistardhana.

BACA JUGA: Kisah Fiksi Aunurofik Jadi YouTuber dengan Bahasa Sunda

Jejaknya dalam pembuatan content digital cukup mentereng. Misalnya, ia pernah berkolaborasi dengan Raffi Ahmad, Baim Wong, Ria Ricis, Panji Petualang, Merry Riana, Demian Aditya.

Menariknya lagi, Yudist pernah diundang dan bertemu langsung dengan dua orang menteri, yakni Menteri Sosial pada saat itu Khofifah Indar Parawansa dan Menteri Perindustrian yang kala itu dijabat Airlangga Hartarto.

"Sama Ibu Menteri Sosial saat itu ikut dalam rombongan menuju Sumatera Utara di Karo meninjau para pengungsi korban letusan Gunung Sinabung. Sementara dengan Pak Airlangga Hartarto, saya ikut terlibat dalam seminar kepada 500 orang mengenai perkembangan industri digital 4.0 di Bali," ungkapnya.

Yudist mengatakan, memasuki era 4.0, industri digital menjadi salah satu hal mutlak yang wajib diperhitungkan dalam berbagai bidang pekerjaan.

Sebab, digital dapat menembus jarak, ruang, dan waktu, bahkan beberapa pihak menyebut bisnis digital adalah bisnis anti-krisis.

"Youtube hanyalah salah satu contoh media digital, di luar itu masih ada berbagai jenis media digital lainnya yang juga sama kuatnya atau bahkan lebih kuat dampaknya kepada

kita," jelasnya.

Ia menyakini jika content creator adalah profesi yang menjanjikan pada masa sekarang. Namun, ia berpesan agar content creator harus bertanggung jawab pada konten yang dibuat.

“Jangan bertentangan dengan moral etika, tidak melanggar Undang Undang yang berlaku. Ingat juga, buatlah konten yang bermanfaat dan memberikan informasi, edukasi ataupun konten yang menghibur," ucapnya.

Yudist juga memberikan tips agar para content creator membuat konten secara konsisten. “Gali potensi diri, temukan keunikan tersendiri yang akan membuat kamu lebih mudah dikenal dan diingat, berbeda dari content creator lainnya. Buat konten sesuai dengan apa yang kamu cintai. Dan, nikmati prosesnya," pungkas Yudist Ardhana.(mg7/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler