Pengurus PSM Tinggalkan Utang

Minggu, 19 Februari 2012 – 03:06 WIB

MAKASSAR - Keputusan Ketua Umum PSM, Ilham Arief Sirajuddin mundur dari kepengurusan akan meninggalkan persoalan. Saham 70 persen yang kini dikuasai konsorsium harus dibeli kembali (buy back) oleh pengurus baru jika ingin mengelola PSM.
   
"Saran saya jangan ada konsekuensi keuangan alias utang begitu Pak Ilham meninggalkan PSM. Itu akan menyulitkan pengurus baru," kata tokoh sepak bola nasional sekaligus mantan Ketua BLI, Andi Darusalam Tabusalla.
   
Dia mengatakan, kebijakan menjual PSM ke pihak konsorsium dengan sharing 70:30 persen saham membawa dampak keuangan. Pengurus baru yang ingin mengambil alih PSM akan kesulitan menutupi itu karena jumlahnya tidak kecil.
   
"Ini konsekuensinya. Pengurus lama harus mempertanggungjawabkan. Kecuali jika ada upaya lain, misalnya pihak konsorsium tak mempersoalkan dananya dipakai terus menerus hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Tapi saya kita itu tidak mungkin," jelas ADS.
   
Pengamat sepak bola Sulsel, Yopie Lumoindong juga berpendapat, mundurnya Ilham dari PSM akan membawa konsekuensi besar terhadap manajemen klub. Salah satunya itu tadi, konsekuensi keuangan yang belakangan harus dipertanggungjawabkan.
   
Status PSM saat ini secara "defakto dan dejure" dikuasai penuh konsorsium selaku pemegang saham mayoritas. Jika tak ada pengusaha lokal bersedia menutupi dana konsorsium yang telah digelontorkan untuk PSM selama dua musim terakhir, ada kemungkinan PSM akan pindah home base ke Jakarta.
   
Selama PSM pindah ke Liga Primer Indonesia (LPI), sedikitnya ada sekitar Rp19 miliar dana dipakai. Dana itu terakumulasi ke gaji pemain dan biaya-biaya lain seperti operasional tim dan membiayai pertandingan. (aci/ram)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sepatu Baru, Falcao Dua Gol


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler