Dalam ocehannya di twitter Farid diantaranya mengingatkan seseorang yang disebutnya dengan "Prof" untuk tidak main-main. "PSSI bukan organisasi gelap dan gak jelas. Ini organisasi penuh potensi dan gairah. Jangan main2 lah Prof,". "Kalau gak berani loby dan banyak cingcong. Mundur saja.. ! Ngajar di kampus. Jadi dosen lebih terhormat Ketua. Kita sudah capek ngikutin drama-drama ini.. Mana katanya era industri bola. Jangan-jangan ente gak faham ! Karena masuk jadi Ketum pun gak nyangka akan jadi Ketum. Ya begini.. Masih terkaget kaget. Tapi harus sadar, justru ini amanah," demikian diantara kicauan Farid Mubarok.
Farid juga mengkritisi gemuknya kepengurusan PSSI era Djohar Arifin yang sama sekali malah tidak efektif. "Sudah diingatkan, jangan banyak2 kabinetnya, jangan pakai orang-orang lama yang telah buruk jejak rekamnya. Ini malah mbludak," tulis Farid. Pria berkacamata ini menyoroti kinerja Komite-Komite yang ada di PSSI khususnya Komite Media.
"Utk ngurus media, PSSI punya Wasekjen bid Media & IT, Direktur Media, Juru Bicara, Komite Media.. Kurang apa lagi. Boro-boro koordinasi, tupoksi saja mungkin tidak tahu. Jabatan koq gengsi-gengsia.. FIFA hanya butuh "media officer". Titik. Bersertifikat," bebernya.
Farid juga mengaku malu dengan ranking Indonesia yang teros merosot bahkan mencapai terendah sepanjang sejarah (saat ini posisi 159). Bicara fakta saja. Prestasi merosot. Kita diperingkat berapa di rangking FIFA. Gak yakin Ketum tahu. Karena memang gak mau tahu. Malu Tuan Prof," tegas Farid.
Banyaknya program yang sifatnya terkesan hanya "pencitraan" juga membuat Farid geram. "PSSI bikin MoU dengan Univesitas Gunadarma. Katanya website biar ciamik. Mana buktinya.. Website gitu ya malu-maluin lah. MoU dengan Bupati Purwakarta, mana lahannya.. Bikin capek saja dengernya. Lahan gak jelas digembar gemborkan. Coba tunjukkan mana Mou PSSI yang bermanfaat dan berguna ?!.
Selain itu masih banyak lagi ocehan Farid Mubarok yang menandakan ketidakpuasannya terhadap kinerja pengurus PSSI pimpinan Djohar Arifin.
Sementara itu Catur Agus Saptono, anggota Komite Disiplin PSSI yang sempat mengomentari kicauan Farid Mubarok ketika dihubungi wartawan mengatakan jika dirinya hanya sebatas berkomentar. "Saya hanya menimpali apa yang Farid dan beberapa teman tulis di akun twitter. Coba ditanyakan saja kepada mereka kenapa mereka bisa menuliskan masalah itu di jejaring sosial," kata Catur. (ali)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Internacional Enggan Lepas Damiao
Redaktur : Tim Redaksi