Pengusaha Baja Minta Pemerintah Perketat Pasar Domestik

Minggu, 21 Februari 2016 – 01:45 WIB
ilustrasi. foto: JPNN

jpnn.com - JAKARTA – Gempuran produk impor membuat para pelaku industri baja Indonesia menjerit. Karena itu, mereka meminta pemerintah melindungi industri baja hulu di dalam negeri. Yakni dengan cara memperketat pasar domestik.

“Utilitas industri baja kita tahun lalu cukup rendah, hanya 40 persen. Hal itu terutama disebabkan gempuran produk impor,” kata Co-Chairman IISIA (Indonesian Iron and Steel Industry Association) Dadang Danusiri saat kunjungan ke pabrik PT Sunrise Steel di Mojokerto, Jumat (19/2).

BACA JUGA: Ini Target Inflasi Sepanjang 2016

Dadang menyatakan, saat ini pasar baja global tertekan gara-gara oversupply. ”Total produksi baja secara global mencapai 1,6 miliar ton per tahun. Sedangkan kebutuhan hanya 1,2 miliar ton per tahun. Penyumbang produksi terbesar baja saat ini adalah Tiongkok dengan kapasitas total 800 juta ton per tahun,” ujar Dadang.

Hal tersebut tidak diimbangi dengan kenaikan konsumsi baja dunia. Justru terdapat indikasi bahwa konsumsi baja dunia menurun tahun ini.

BACA JUGA: Toyota Tambah Investasi Rp 5,4 Triliun di Indonesia

”Penurunannya berbeda di setiap negara, mengikuti pertumbuhan ekonomi mereka. Sedangkan produksi baja dunia tahun ini masih berada di angka yang sama,” tutur Dadang. (vir/oki/jos/jpnn)

BACA JUGA: Marwan Jafar Bangun Sinergi dengan Filipina Demi Desa Mandiri

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rizal Ramli: Tak Dipasok Ikan Curian, Industri Perikanan Negara Tetangga Tutup


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler