Pengusaha Travel Umrah Pertanyakan Biaya yang Sudah Dikeluarkan

Kamis, 27 Februari 2020 – 20:02 WIB
Pemilik travel umrah PT Gaido Azza Darussalam Indonesia, Ahmad Yani, saat memperlihatkan koper milik jemaah. Foto: Ahmad Fikri/Antara

jpnn.com, CIANJUR - Puluhan jemaah umrah dari Cianjur, Jawa Barat, terpaksa menunda keberangkatan ke tanah suci karena pemerintah Arab Saudi menghentikan sementara kedatangan jemaah dari sejumlah negara, termasuk dari Indonesia.

"Kami terpaksa menunda keberangkatan jemaah yang akan menunaikan umrah pada bulan Maret 2020," kata pemilik Travel Umrah PT Gaido Azza Darussalam Indonesia, Ahmad Yani di Cianjur, Kamis.

BACA JUGA: Kemenag Cabut Moratorium Izin Penyelenggara Umrah

Terkait tertundanya keberangkatan tersebut, pihaknya telah berkomunikasi dengan 60 orang jemaah yang seharusnya berangkat bulan depan, hingga batas waktu yang belum dapat ditentukan.

Namun pihaknya berharap penundaan yang dilakukan karena kebijakan negara tujuan, mendapat kepastian terkait biaya yang sudah dikeluarkan pihaknya untuk mengurus keberangkatan, booking hotel hingga jasa penyedia makanan tidak sampai hangus.

BACA JUGA: Semoga Arab Saudi Mengkaji Ulang Kebijakan soal Jemaah Umrah Indonesia

"Kalau sampai hangus, kami akan merugi hingga ratusan juta rupiah. Kami berharap larangan sementara itu ada solusi untuk kami pemilik travel umrah, apakah ada pengembalian atau berlaku sampai dicabutnya larangan," jelasnya.

Hal senada dikatakan Direktur Travel Umrah PT Krisma Cianjur, Saleh Ihsan. Dia berharap ada solusi yang diberikan atas pembatalan, sehingga tidak merugikan pihak manapun salah satunya uang yang sudah disetorkan untuk sewa hotal dan jasa makan di tanah suci.

Pasalnya, ungkap dia, pihaknya berencana akan memberangkatkan beberapa orang jemaah pada tanggal 10 Maret 2010, namun akhirnya ditunda dan uangnya dikembalikan karena ada larangan dari Arab Saudi.

"Harapan kami larangan untuk jamaah asal Indonesia segera dibuka kembali karena sampai saat ini, belum ada penemuan warga yang terkena virus COVID-19 seperti negara asia lainnya," lanjutnya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler