Pengusaha Yang Bisa Nyapres Hanya Jokowi

Kamis, 21 Februari 2013 – 19:31 WIB
Ketua DPP Partai NasDem, Irma Chaniago saat menjadi pembicara dalam diskusi bertajuk 'Pengusaha, Capres Potensial 2014,' di Jakarta, Kamis (21/2). Foto: Ist
JAKARTA - Ketua DPP Partai NasDem, Irma Chaniago mengatakan kans pengusaha, TNI, dan sipil untuk menjadi Calon Presiden (Capres) 2014 terbuka lebar. Pasalnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak bisa lagi mencalonkan diri sehingga keran  bagi tokoh-tokoh lainnya yang berlatarbelakang berbeda kian besar.

Irma mengungkapkan di internal NasDem sendiri tidak ada dikotomi latar belakang tokok untuk dijadikan Capres. Kata dia, semua punya peluang sama. Yang terpenting adalah memiliki punya integritas dan punya tanggungjawab terhadap rakyat.

"Sampai hari ini di DPP ada pengajuan tiap nama untuk capres. Kami tidak dikotomi dari pengusaha atau TNI. Sepanjang punya integritas, kapabilitas, akuntabilitas, punya sikap negarawan, dan memberikan solusi yang lebih baik, saya kira itu pas untuk kriteria capres mendatang," kata Irma saat menjadi pembicara dengan tema 'Pengusaha, Capres Potensial 2014,' yang diadakan oleh Kesatuan Aksi Mahasiswa untuk Reformasi dan Demokrasi di Jakarta, Kamis (21/2).

Diskusi ini juga dihadiri pembicara lainnya sepert Dian Permata (Peneliti dari FFH) dan Ali Sadikit dari kalangan Aktivis. Acara itu sendiri di moderatori oleh Ramdansyah.

Namun Irma menilai, Capres yang muncul saat ini tidak ada satupun yang memiliki kritera yang disebutkan. "Saya pribadi belum lihat yang memiliki kriteria ini. Politik dagang sapi akan menjadikan Presiden ragu. Sekarang Presiden diancam impeachment, tak punya keberanian karena takut koalisi rapuh. Apa orang seperti ini bisa membawa perubahan? Tentu tidak," tambahnya.

Beda halnya dengan Ketua Balitbang DPP Partai Golkar, Indra J Piliang yang secara khusus menyorot tokoh berlatarbelakang pengusaha. Ia mengungkapkan pengusaha akan sulit menjadi capres di 2014 sepanjang tak mampu mengubah citranya seperti Jokowi.

Indra mengatakan kalangan pengusaha dinilainya masih berat masuk bursa capres jika tak mengubah 'wajahnya'. "Pengusaha jadi Presiden itu sulit. Jalannya sangat terjal. Kecuali pengusaha ini mengubah wajahnya menjadi Jokoisme. Proses rekayasa politik, politik pencitraan, politik blusukan. Jokowi juga sebelumnya pengusaha murni sebelum jadi wali kota," tegasnya.

Indra menjelaskan pengusaha sulit menjadi capres karena struktur politik dan perilaku politik di Indonesia masih tak jauh beda dari rezim Orde Baru. Menurutnya pengusaha hanya sebagai agen pembangunan dan jarang sekali masuk ke dunia politik.

"Politik isinya kalau bukan birokrasi, ya militer. Lainnya tokoh-tokoh. Dulu Ketua Umum Golkar, Sudharmono, merekrut pengusaha muda seperti JK, ARB, Fahmi Idris, Ponco Sutowo, dan Surya Paloh. Sekarang di era reformasi, sebagian pengusaha yang masuk politik sudah alami fase politisasi. Fahmi Idris sekalipun pengusaha, punya pengalaman politik 20 tahun," tandasnya. (awa/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengamat Kritisi Rencana Praktik Percaloan Ibas

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler