jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - KH Ma'ruf Amin atau TKN Jokowi - Ma'ruf, Hasto Kristiyanto mengingatkan bersikap golongan putih (golput) dalam Pemilu 2019 bukanlah hak.
"Bagi PDIP, kami kurang sependapat jika golput sebagai hak," kata Hasto dalam rangkaian Safari Politik VI PDIP di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (25/1).
BACA JUGA: Cerita Hasto soal Persahabatan Sejati Ahok dan Djarot
Dia mengatakan sebaiknya hak politik untuk memilih dan dipilih sebaiknya benar-benar digunakan oleh setiap warga negara. Karena setiap warga negara memiliki tanggung jawab atau kewajiban untuk memilih pemimpinnya.
Menurut Hasto, perlu mendorong dan menguatkan pendidikan politik kepada masyarakat. Menurut dia, pemilu itu merupakan saatnya mencari pemimpi yang lebih teruji, memiliki semangat merangkul semua golongan, dan yang lebih melayani masyarakat.
BACA JUGA: Target Jokowi - Maruf: Jatim 70 Persen, Surabaya 80 Persen
Hal yang perlu dihindari, menurut Hasto, upaya membuat masyarakat tambah bersikap golput di pemilu.
PDIP, kata Hasto, selalu mendorong perbaikan daftar pemilih, dan netralitas KPU. Selain itu, peran Bawaslu juga diperkuat. Tujuannya, pemilu bisa berjalan lebih ideal dan tingkat partisipasi pemilih semakin meningkat.
BACA JUGA: Di Jatim Jokowi-Maruf Berjaya, TKD Harus Terus Bekerja
Hasto juga berharap kampanye dan debat capres-cawapres, dapat membuat angka golput semakin berkurang sehingga kualitas demokrasi Indonesia kian meningkat. "Jadi mari kita gunakan hak pilih dengan sebaik-baiknya," jelasnya.
Dia menambahkan konstitusi menjamin hak untuk memilih dan dipilih. Hal itu melekat sebagai satu kesatuan. "Sehingga saat mereka menyatakan diri golput, dia tak punya hak untuk dipilih juga," tuntas politikus asal Yogyakarta, itu.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Respons Sekjen PDIP soal Isu Ahok Nikahi Bripda Puput
Redaktur & Reporter : Boy