Penjelasan Jenderal Andika Perkasa Bikin Lega, Semoga Semua Baik-baik Saja

Sabtu, 11 Juli 2020 – 18:05 WIB
KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa. Foto: Dok.ANTARA/ HO

jpnn.com, BANDUNG - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Andika Perkasa membeberkan kronologis terungkapnya klaster baru penyebaran COVID-19 di Secapa AD (Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat).

Jenderal Andika mengatakan, terungkapnya klaster baru itu bermula dari ketidaksengajaan.

BACA JUGA: Hasil Tes Swab 24.659 Warga Surabaya, Ya Ampun, Ngeri

Ketidaksengajaan itu, kata dia, diawali dari adanya dua orang siswa calon perwira yang berobat ke Rumah Sakit Dustira TNI AD di Cimahi.

Dari kunjungan ke rumah sakit itu, mereka berdua mengikuti tes pemeriksaan COVID-19.

BACA JUGA: Peringatan dari Dokter Kohar untuk Warga Jatim, Bikin Merinding

"Yang satu keluhan karena bisul, berarti demam karena adanya infeksi dan satu lagi masalah tulang belakang. Tapi ternyata mereka dilakukan swab test dan positif," kata Andika di Markas Kodam III/Siliwangi, Kota Bandung, Sabtu (11/7).

Atas dasar dua siswa yang positif itu, ia memerintahkan seluruh siswa dan staf yang ada di Secapa AD untuk dilakukan rapid test.

BACA JUGA: Simak, Permintaan China ke Indonesia terkait Tewasnya ABK WNI

Walhasil, ditemukan 187 orang di lembaga pendidikan militer itu dinyatakan reaktif.

Namun belum sampai di situ, untuk lebih meyakinkan penyebaran wabah ini dapat diketahui, tes usap COVID-19 juga dilakukan terhadap seluruh siswa maupun staf Secapa.

Berdasarkan tes usap yang ditindaklanjuti dengan pemeriksaan Polymerase Chain Reaction, kata dia, ditemukan sekitar 1.200 personel TNI di Secapa yang dinyatakan terinfeksi COVID-19.

Saat ini, ia menyatakan ada 1.280 personel yang positif COVID-19 di Secapa AD.

Di antaranya, 991 personel merupakan siswa, dan 289 staf di Secapa beserta anggota keluarga dari staf.

Namun ia memastikan, mayoritas personel yang positif COVID-19 itu tanpa gejala apapun.

Hanya sedikit personel yang dirawat karena bergejala ataupun mengidap penyakit lainnya.

Sejauh ini, kata dia, ada 16 personel yang masih dirawat di Rumah Sakit Dustira, berkaitan dengan klaster Secapa.

Awalnya menurutnya yang dirawat ada sebanyak 17 personel. Namun satu di antaranya telah dinyatakan negatif meski belum diizinkan pulang.

"Dan 16 yang masih positif tapi semuanya sudah tidak merasakan gejala apapun juga. Yang satu negatif tetap di sana karena memang masalah TBC atau paru-paru," kata Andika. (antara/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler