Penjelasan Ketua Tim Investigasi Kerusuhan Suporter di Gresik

Kamis, 26 Mei 2016 – 07:43 WIB
Seorang suporter saat dikejar oleh anggota TNI yang menjadi suporter juga karena merasa dilempar batu duluan oleh suporter Persegres Gresik United, Minggu (22/5). Foto: Galih Cokro/Jawa Pos

jpnn.com - GRESIK –  Investigasi terhadap kericuhan yang terjadi dalam laga Persegres Gresik United kontra PS TNI di Stadion Tri Dharma, Gresik, Minggu lalu (22/5), masih terus dilakukan.

Tim investigasi PT.GTS (Gelora Trisula Semesta) selaku penyelenggara kompetisi ISC (Indonesia Soccer Championship) A 2016, menyambangi Gresik kemarin (25/5). 

BACA JUGA: Tak Ada Tempat Sebaik di Real Madrid

Kedatangan tim investigasi yang dipimpin langsung oleh Ratu Tisha Destria selaku Direktur Kompetisi PT.GTS tersebut adalah untuk mengumpulkan data dan fakta terkait kerusuhan tersebut.

Dalam kunjungan ke Gresik kemarin, Tisha yang ditemani oleh Yeyen Tumena (anggota komdis) dan Nugraha Setyawan (Head Security PT.GTS), mendatangi langsung Stadion Tri Dharma, tempat terjadinya insiden kericuhan suporter. 

BACA JUGA: Abbiati Ungkap Penyebab Kegagalan Milan Ke Eropa

Setelah dari Stadion, tim investigasi PT.GTS juga mengumpulkan data dan melakukan investigasi kepada panitia pelaksana pertandingan dan koordinator suporter Persegres di Kantor sekretariat Persegres.

Ditemui seusai investigasi kemarin, Tisha mengatakan bahwa kedatangannya beserta tim adalah untuk melakukan kroscek langsung dan mengumpulkan informasi dari para saksi kejadian. Tisha mengatakan bahwa insiden di Gresik, mendapatkan perhatian khusus dari operator kompetisi.

BACA JUGA: Striker Southampton Ini Diincar Trio Italia

“Kita menelusuri bagaimana kronologis dari pihak Persegres, mengumpulkan info sebab akibat dari insiden Minggu kemarin. Ini harus dilakukan agar data kita valid,” tutur perempuan berkacamata tersebut.

Selain laporan kronologis kericuhan, dalam investigasi ke Gresik kemarin, Tisha dan tim juga mengumpulkan data-data yang akan menjadi bahan sidang bagi komisi disiplin, di Jakarta hari ini (26/5). Data tersebut berupa foto-foto saat kericuhan, data korban, dokumen penyelenggaraan pertandingan, dan denah Stadion Tri Dharma, Gresik.

Sebelum bertemu dengan pihak Persegres Gresik United kemarin, menurut Tisha, tim investigasi PT.GTS juga telah bertemu dengan pihak PS TNI senin lalu, untuk menelusuri informasi dan kronologis dari pihak PS TNI. 

“Kita berusaha obyektif dan bijaksana, tugas kita hanya mengumpulkan data. Selebihnya adalah tugas komisi disiplin,” sambung Alumnus FIFA Master tersebut.

Oleh karenanya, menurut Tisha, meski sudah mengantongi data dan fakta mengenai kericuhan di Gresik minggu lalu, tim investigasi belum bisa memastikan sanksi apa yang akan dikeluarkan oleh pihak PT.GTS selaku operator liga.

“Kita belum bisa bicara itu, karena harus menunggu sidang komisi disiplin. Terkait ada atau tidaknya pelanggaran, kita juga belum bisa memberikan penjelasan. Kita tunggu saja hasil sidang komisi disiplin besok,” lanjut Tisha.

Sementara ditemui dalam kesempatan yang sama, panitia pelaksana Persegres Gresik United, Khoirul Anam mengatakan, bahwa ia telah menyerahkan seluruh keperluan yang diminta oleh tim investigasi PT. GTS. Anam mengatakan bahwa selaku operator kompetisi, PT.GTS pasti bisa menilai dan memberikan keputusan yang bijak.

“Saya sudah sampaikan semua bagaimana kronologinya. Hasil dan keputusan saya serahkan kepada komisi disiplin. Saya percaya mereka bisa bersikap bijak terhadap kasus ini,” tutur Anam. (rah)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Milan Cari Pelapis Kiper 16 Tahun Ini


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler