Penjelasan soal Minat Investasi yang Bergeser ke Luar Pulau Jawa, Ternyata...

Kamis, 25 Februari 2021 – 16:21 WIB
Investasi Indonesia bergeser ke luar Pulau Jawa. Ilustrasi: Istimewa

jpnn.com, JAKARTA - Minat investor beberapa waktu belakangan disinyalir bergerser ke luar pulau Jawa.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan, hal itu terjadi lantaran ada perbaikan struktur perekonomian Indonesia.

BACA JUGA: Wow! BKPM: Ada Investor yang Minat Bangun Landasan Roket di Indonesia

"Itu menjadi salah satu modal bagi Indonesia untuk membangkitkan perekonomian dari tekanan pandemi Covid-19," Jokowi dalam CNBC Indonesia Economy Outlook 2021., Kamis (25/2).

Jokowi menyebutkan, berdasarkan data penanaman modal, baik dari asing dan domestik, 50,5 persen dari total realisasi investasi berada di luar Pulau Jawa.

BACA JUGA: BKPM Sebut Negosiasi Lanjut, Tesla OTW Invetasi di Indonesia?

"Sisanya 49,5 persen baru berada di Pulau Jawa. Investasi sudah sedikit bergeser ke luar Jawa artinya Indonesia punya modalitas yang kuat untuk bangkit dan tumbuh,” ujar dia.

Menurut Jokowi, berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) selama Januari-Desember 2020, realisasi penanaman modal mencapai Rp 826,3 triliun atau melebihi target yang dicanangkan pemerintah.

"Jadi salah satu indikator ekonomi domestik sedang beranjak pulih dan bertransformasi," jelas Jokowi.

Sejalan dengan investasi itu, ekspor Indonesia juga lebih tinggi dari pengeluaran impor. Neraca perdagangan Indonesia pada 2020 mencetak surplus hingga USD 21,74 miliar, bertolak belakang dibanding defisit USD 3,59 miliar pada 2019.

Mantan Wali Kota Solo itu mengatakan, saat ini Indonesia juga memperkuat ancang-ancang untuk percepatan pemulihan dengan menerbitkan peraturan turunan untuk melaksanakan Undang-Undang Cipta Kerja.

“Peraturan Pemerintah dan Perpres (dari UU Cipta Kerja) sudah selesai semua disiapkan yang memberikan kemudahan bagi pengembangan, bagi pembukaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi,” jelas dia.

Meskipun demikian, Presiden Jokowi tetap mengingatkan agar masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.
Pemerintah juga akan melaksanakan secara optimal kebijakan 3T yakni Test (pengujian), Tracing (pelacakan) dan Treatment (perawatan).

Kedua prinsip kebijakan itu harus dioptimalkan guna menekan tingkat penularan COVID-19 agar pandemi segera berlalu. Di saat yang sama, pemerintah juga sedang menggelar besar-besaran vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat untuk mencapai kekebalan komunitas (herd immunity).

“Kita harus buktikan bahwa Indonesia bisa, bisa lebih baik dari yang diperkirakan. Syaratnya sederhana, energi bangsa harus bersatu, harus fokus untuk menangani krisis kesehatan dan mendongkrak pertumbuhan yang berkualitas,” tegas Jokowi.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler