jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengakui bahwa klorokuin (chloroquine) bukan obat ampuh untuk menyembuhkan pasien virus corona (COVID-19). Namun, obat itu banyak digunakan untuk menyembuhkan pasien-pasien positif virus corona di luar negeri.
"Saya sampaikan bahwa klorokuin ini bukan obat first-line, tetapi obat second line karena memang obat Covid-19 ini belum ada dan juga belum ada antivirusnya,” kata Jokowi di Wisma Atlet, Jakarta Pusat, Senin (23/3).
BACA JUGA: Aktor Film Hellboy Sembuh dari Corona Berkat Klorokuin, Ini Pesannya
Walakin, pengalaman di berbagai negara menunjukkan bahwa banyak pasien COVID-19 sembuh setelah diobati dengan klorokuin. “Dari pengalaman beberapa negara, klorokuin ini sudah digunakan dan banyak pasien COVID-19 sembuh dan membaik kondisinya," tuturnya.
Presiden Ketujuh RI itu menambahkan, klorokuin sudah diproduksi di dalam negeri. Menurutnya, Kimia Farma memproduksi obat tersebut.
BACA JUGA: Warning Buat Pak Jokowi, di Nigeria Terjadi Kasus Keracunan Klorokuin
"Pemerintah telah memiliki stok klorokuin ini tiga juta," kata dia.
Namun, Jokowi menegaskan bahwa klorokuin tidak dijual bebas. Sebab, penggunaannya harus dengan resep dokter.
BACA JUGA: Klorokuin Bisa Obati Pasien Korona, Masyarakat Dimohon Tak Menimbunnya
"Jadi untuk pasien COVID-19 yang ada di rumah sakit jika dianggap dokter yang merawatnya klorokuin ini cocok, pasti akan diberikan," jelas Jokowi.(tan/jpnn)
Tindakan Cepat Prabowo Tangani Virus Corona Dapat Pujian
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga