jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana menyatakan, seleksi PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja) dari honorer K2 tetap dilakukan selektif. Artinya, tidak semua peserta yang ikut akan diluluskan.
Untuk tes tahap satu ini diikuti 73.111 orang. Terdiri dari 56.273 guru, 2.994 dosen, 2.149 tenaga kesehatan, dan 11.695 penyuluh pertanian. Data BKN menyebutkan, ada 30 persen peserta yang hasil tesnya di bawah passing grade.
BACA JUGA: Tidak Lulus PPPK, Honorer K2 Diberi Kesempatan Ikut Tes Hingga 5 Tahun
Sesuai PermenPAN-RB Nomor 4 Tahun 2019, passing grade kompetensi teknis, manajerial, serta sosial kultural paling rendah 65. Lalu untuk nilai kompetensi teknis paling rendah 42. Lalu ambang batas wawancara berbasis komputer paling rendah 15.
Bima mengaku, banyak daerah menanyakan apakah honorer K2 yang sudah memiliki sertifikasi pendidik (serdik) guru bisa ditambah nilainya.
BACA JUGA: Korda Honorer K2: Kami Sangat Kecewa dengan Ibu Ketum
BACA JUGA: Korda Honorer K2: Kami Sangat Kecewa dengan Ibu Ketum
"Jawaban saya, kami lihat dulu hasil total dari ujian PPPK ini. Kalau banyak yang lulus, berarti diambil hasil apa adanya saja," kata Bima kepada JPNN, Jumat (1/3).
BACA JUGA: Bu Titi Ikut Tes PPPK, Tim 9 Honorer K2 Siap Lanjutkan Perjuangan
Kalau banyak tidak lulus, lanjutnya, juga tidak bisa sertamerta peserta yang sudah memiliki serdik ditambah poinnya. Pasalnya, bisa saja ternyata yang memiliki serdik, jumlahnya banyak.
Memang bisa saja peserta yang tidak lulus tapi punya serdik itu dirangking. Sebab, tidak bisa semuanya akan diterima.
BACA JUGA: Bu Titi Ikut Tes PPPK, Tim 9 Honorer K2 Siap Lanjutkan Perjuangan
"Namun, kalau yang lulus murni mencukupi (katakan 80%), ya tidak perlu lagi perangkingan. Karena kelulusan tahap satu ini hanya 70 persen akan dibahas dalam rapat apakah terpenuhi atau tidak. Yang pasti tidak semua honorer K2 diluluskan semuanya," tandasnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lulus Tes PPPK tapi Tetap Kejar Status PNS
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad