Penjualan Rumah Tapak Lippo Cikarang Meningkat, LKPR Terkena Imbasnya

Jumat, 12 Agustus 2022 – 10:21 WIB
Klaster baru rumah tapak berkualitas di Waterfront Estates yang diluncurkan Lippo Cikarang. Foto dokumentasi LPCK

jpnn.com, JAKARTA - PT Lippo Cikarang Tbk. (LPCK) berhasil meraih pertumbuhan pendapatan sebesar 16,85% YoY (year on year) pada semester I/2022 menjadi Rp765,44 miliar.

Pertumbuhan pendapatan tersebut terutama ditopang oleh segmen penjualan produk rumah tapak dan apartemen senilai Rp466,23 miliar atau tumbuh 17,3% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp397,98 miliar.

BACA JUGA: Lippo Cikarang Melaporkan Pertumbuhan Pendapatan dan EBITDA, Sebegini Besarnya

Lini bisnis properti LPCK lainnya juga bertumbuh pada semester I/2022, seperti pendapatan pengelolaan kota yang mencapai Rp178,97 miliar dari sebelumnya Rp160,85 miliar dan penjualan lahan industri tercatat sebesar Rp83,43 miliar dibandingkan periode sama tahun sebelumnya senilai Rp65,77 miliar. 

Penjualan lahan komersial dan ruko juga membaik menjadi Rp7,33 miliar, dan pendapatan sewa sebesar Rp29,46 miliar.

BACA JUGA: Inilah Susunan Komisaris dan Direksi Lippo Cikarang Hasil RUPST 2022

LPCK, anak usaha PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR), meraih laba bruto Rp367,37 miliar dan laba bersih Rp222,53 miliar pada semester I/2022. 

"Pertumbuhan pendapatan semester I/2022 LPCK berdampak positif terhadap LPKR yang memegang 84% saham LPCK," kata CEO LPKR John Riady dalam keterangan tertulisnya, Jumat (12/8).

BACA JUGA: 2.000 UMKM Siap Dipromosikan di Lippo Malls Seluruh Indonesia

Dia melihat dua sektor yang masih bertumbuh meski di tengah pandemi Covid-19 adalah rumah tapak (landed house) dan logistik.

Sub sektor properti logistik bertumbuh cukup baik di tengah pandemi, karena terdorong industri e-commerce.

John menjelaskan permintaan lahan industri bertumbuh, karena bisnis-bisnis yang telah berkembang melihat peluang melampaui pandemi Covid-19.

"Selain itu, para pemain ekonomi digital yang tumbuh sangat cepat juga memperluas jaringan distribusi, gudang, pusat logistik, serta investasi-investasi lainnya," jelasnya.

John melanjutkan di kawasan industri Lippo Cikarang, sekitar 20-30 persen pembeli mengembangkan lahan untuk kebutuhan pergudangan.

Selanjutnya, pertumbuhan properti logistik juga didorong oleh kenaikan permintaan atas warehouse atau pergudangan.

Diketahui, LPCK menargetkan pra-penjualan Rp1,45 triliun pada 2022 yang akan diraih melalui strategi menjaga momentum pra penjualan dengan meluncurkan klaster baru rumah tapak berkualitas di Waterfront Estates.

Selain itu, LPCK juga fokus terhadap keunggulan operasional, memperbaiki tata kelola, dan transparansi. 

Ketiga, LPCK akan meningkatkan penjualan produk komersial untuk mendukung penjualan rumah tapak di Waterfront Estates dan akan mengembangkan serta menjalankan strategi segmentasi industri. (esy/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler