Pentagon Gugat Penulis Buku Osama

Sabtu, 01 September 2012 – 12:10 WIB
WASHINGTON - Belum lagi diluncurkan, buku yang menuturkan penyergapan Osama bin Laden, No Easy Day, sudah memunculkan polemik. Pentagon bakal mengajukan gugatan hukum kepada penulisnya yang juga mantan anggota pasukan khusus angkatan laut Amerika Serikat, Navy Seal, dengan tuduhan membocorkan rahasia negara.

Pentagon juga berencana menggugat semua pihak yang berperan dalam penerbitan buku tersebut. No Easy Day dijadwalkan diluncurkan Selasa pekan depan (4/9). Sebuah surat dari Penasihat Jenderal Pentagon Jeh Johnson menginformasikan bahwa mantan anggota Seal tersebut telah melanggar kesepakatan informasi rahasia dengan membongkarnya ke publik. "Menurut keputusan Departemen Pertahanan, Anda telah membocorkan rahasia negara dan melanggar kesepakatan untuk menjaga rahasia tersebut seperti yang sudah Anda tanda tangani," tulis Johnson. "Lebih jauh lagi, penyebaran buku Anda akan menambah tingkat pelanggarannya," jelasnya.

Surat tersebut ditujukan kepada penulis yang hanya disebutkan nama samarannya "Mark Owen". Sebab, Pentagon tidak akan mengungkap ke publik identitas sang penulis sebenarnya.

Masih menurut surat tersebut, Januari 2007 Owen menandatangani dua perjanjian tentang rahasia negara. Meski dia tak lagi menjadi anggota militer, kewajiban untuk tidak mengungkapkan informasi rahasia tetap berlaku. "Komitmen tersebut tetap berlaku bahkan setelah Anda pensiun dari angkatan laut," tandasnya.

Minat pada buku yang belum terbit tersebut telah membuat daftar pemesanan meningkat tajam. Penerbit buku tersebut, Dutton, telah menambah jumlah kopi yang siap diterbitkan.   

Owen mengisahkan keterlibatannya dalam penyergapan Osama bin Laden di Pakistan kepada penerbitnya secara eksklusif. Dia juga menyatakan bahwa buku tersebut ditulis tanpa melanggar kesepakatan yang ditandatanganinya. Dutton menambahkan, buku itu sudah melewati pemeriksaan isi oleh mantan ahli hukum tentang operasi militer khusus.

Meski mantan personel Seal tersebut menyatakan bakal menyumbangkan sebagian besar keuntungan buku tersebut untuk membantu keluarga anggota rekannya yang tewas dalam operasi, surat dari Pentagon menegaskan bahwa seluruh royalti penerbitan menjadi milik pemerintah AS. (cak/c10/ami)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mursi Sebut Assad Penindas

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler