Pentaskan Barabah, Romantisme Istri Ke - 12

Selasa, 25 September 2018 – 20:47 WIB
Suasana panggung dalam pementasan teater berjudul Barabah dalam Cerita. FOTO : Jawa Pos

jpnn.com, SURABAYA - "Barabah…" panggil Banio, sang suami, dengan nada manja begitu dia pulang dari ladang. Pria yang terpaut usia jauh dengan Barabah itu langsung mendapat suguhan kopi hangat dari istri tercinta.

Meski menjadi istri ke-12 Banio, Barabah yang dalam pementasan di Gedung Cak Durasim Minggu malam (23/9) tampak begitu menyayangi suaminya. "Aku ini sudah tua ya, Barabah," tanya Banio dengan nada gusar. Barabah pun sontak menjawab. "Belum, Pak," dengan nada lembut.

Meski sudah mengaku tua, Banio kerap kali mengisahkan tentang istri-istri terdahulunya yang meninggalkan dia. Tentu, hal itu membuat Barabah panas. Kekhawatiran tersebut menjelma menjadi sikap cemburu buta dan prasangka bagi keduanya. Banio yang sudah berusia 65 tahun itu pun tak mau jika istrinya yang baik dan muda tersebut direbut orang.

"Apa kau akan menangisiku nanti jika aku mati, Barabah?" Banio yang dikenal sebagai jagoan dan pemilik ladang nan luas di wilayahnya itu kian resah. Terlebih lagi saat seorang pria bernama Adibul datang bertamu ke rumahnya saat dia pergi. Dia menuduh Adibul main gila dengan Barabah.

Barabah mengelak dan malah bercerita tentang perempuan muda seksi bernama Zaitun yang sebelumnya datang mencari Banio. "Perempuan montok itu berbicara soal cicak berkejaran dan perkawinan saat mencari bapak. Saya tidak mau suami saya direbut wanita lain," tuturnya pilu dengan nada amarah sekaligus tangisan.

Namun, rupanya, kecurigaan mereka salah kaprah. Zaitun adalah anak Banio dari Rubiah, istri ke-9, sedangkan Adibul adalah calon suami Zaitun. Keduanya datang hendak meminta restu Barabah dan Banio.

Kisah cinta kasih yang setia bertajuk Barabah dalam Cerita tersebut sengaja dipilih Ketua Umum Teater Mata Angin Universitas Airlangga Fariz Imam yang juga menjadi sutradaranya. Fariz mengangkat kisah 42 ha­laman yang ditulis Motinggo Busye itu karena dianggap tak lekang oleh waktu. "Kisahnya sederhana, tapi mengajarkan banyak nilai kehidupan seperti norma kesopanan, adat pernikahan, dan juga sikap berbaik sangka," ujar Fariz.

Selain itu, kisah yang menonjolkan adanya pergulatan perasaan seorang perempuan tersebut berhasil dibumbui Fariz dengan aksi-aksi komedi yang sukses mengocok perut penonton. Dengan total 42 kru, naskah Barabah dalam Cerita juga bakal ditampilkan di Kota Tuban dan Jember.

Yulia Indah Pangesti selaku pimpinan produksi Teater Mata Angin Unair mengakui bahwa meski hanya ada empat karakter dalam cerita, alur yang mereka mainkan begitu kompleks. (via/c25/tia) 

BACA JUGA: Pentas Apik Teater Sendratasik Unesa


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler