jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPD LaNyalla Mahmud Mattalitti meminta para senator yang tengah reses di daerah untuk melakukan pengawasan dan pemantauan sebaran produk-produk inovasi yang dihasilkan Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19.
Konsorsium itu dibentuk Kementerian Riset dan Teknologi / Badan Riset dan Inovasi Nasional bekerja sama dengan sejumlah lembaga dan perguruan tinggi di Indonesia.
BACA JUGA: Fahira DPD RI: Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Mengagetkan Banyak Pihak
“Saya memberi apresiasi apa yang diupayakan Kemenristek/BRIN,” kata LaNyalla dalam siaran persnya, Rabu (20/5).
Menurut LaNyalla, DPD sejak lama sudah menyuarakan persoalan ini dan meminta agar segera dilakukan produksi massal beberapa prototipe produk yang dihasilkan sejumlah perguruan tinggi.
BACA JUGA: Beri Tali Asih Kepada 947 Pegawai DPD RI, LaNyalla Apresiasi Kinerja Kesekjenan
Dia mencontohkan seperti Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Gadjah Mada (UGM) yang telah mampu membuat ventilator baik yang portable maupun standar untuk ruangan intensif care unit (ICU).
“Sampai hari ini kami belum melihat produk massalnya,” ujar senator dari Jawa Timur (Jatim) itu.
BACA JUGA: KRI Teluk Sangkulirang-542 Distribusikan 1.000 Paket Sembako di Pulau Sapeken
Oleh karena itu, LaNyalla meminta senator yang hari ini berada di daerah masing-masing untuk memantau sebaran produk-produk tersebut di lapangan.
Dia menegaskan jangan sampai persoalan ini terlalu lama menjadi wacana, tetapi harus lebih cepat sampai di lapangan.
“Karena virus ini kan bukan wacana, tetapi sudah menyebar menjadi pandemi. Jadi produk-produk untuk penanganannya juga harus cepat disebar,” ungkap Nyalla.
Dia juga berharap Kemenristek/BRIN sesuai kompetensinya terus mendorong lembaga riset dan perguruan tinggi untuk melakukan penelitian dan kajian mendalam tentang vaksin Covid-19.
Minimal obat peningkat imun tubuh agar segera bisa diproduksi massal dan dapat digunakan oleh masyarakat khususnya kelompok rentan.
“LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) kalau tidak salah sudah melakukan penelitian tentang buah jambu sebagai penangkal virus. Langkah selanjutnya ditunggu,” katanya usai menghadiri launching produk Covid-19 oleh Kemenristek/BRIN secara virtual itu.
Launching produk itu juga disaksikan Presiden Joko Widodo. Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 menampilkan sejumlah produk yang telah dan siap diproduksi massal. Di antaranya alat rapid test, swab test, ventilator dan beberapa produk karya anak bangsa lainnya.
Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro menyatakan kontribusi yang dilakukan ini sebagai bagian dari dukungan kementeriannya kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.(boy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy