jpnn.com, JAKARTA - Kegigihan Titi Anggraini dalam mengawal demokrasi berbuah manis. International Institute for Democracy and Electoral Assistance (IDEA) yang berbasis di Stockholm, Swedia, memilih direktur eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) tersebut sebagai duta demokrasi.
Perempuan kelahiran Palembang, 12 Oktober 1979, itu terpilih bersama Kofi Annan selaku mantan Sekjen PBB, Sergio Bitar selaku mantan politikus Cile, Gareth Evans selaku mantan menteri luar negeri Australia, dan beberapa tokoh penting lainnya.
BACA JUGA: Proyek e-KTP Jadi Bancakan, Muruah Negara Dipermalukan
’’Ini merupakan kehormatan bagi saya sebagai penggiat pemilu dan demokrasi,’’ tutur alumnus Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI) tersebut.
Sebagai duta, dia bertugas mempromosikan nilai-nilai mulia demokrasi. Selain itu, dia diminta menjadi pelopor publikasi yang berkaitan dengan demokrasi.
BACA JUGA: Ketahuilah, 40 Persen Petahana Tumbang
Menurut dia, tidak ada demokrasi karena kebetulan. Demokrasi merupakan buah dari perjuangan panjang yang kadang tak mudah.
Perempuan yang aktif di dunia kepemiluan sejak usia 20 tahun tersebut berharap capaian itu memotivasi masyarakat Indonesia untuk terus menguatkan demokrasi. (lum/c18/oki)
BACA JUGA: Terpidana Calon Kada Bikin Jengkel Pemerhati Pemilu
Redaktur & Reporter : Adil