Lewat pengalamannya saat masih anak-anak, penulis berusia 21 tahun William Reimer menerbitkan sebuah buku bagi anak-anak yang pernah menjadi korban bullying.
"Ini tentang musang kecil yang mengatasi intimidasi dan ejekan tanpa membalasnya dengan kekerasan, semuanya diceritakan dalam sajak," kata William Reimer, penulis buku A Ferret Named Phil.
BACA JUGA: 2 Ekor Bayi Harimau Sumatra Lahir di Kebun Binatang Sunshine Coast
Reimer pertama kali menulis cerita untuk tugas pelajaran Bahasa Inggris, saat ia duduk di kelas 11. Saat itu ia mengaku mendapat banyak respon yang posifif, baik dari guru dan murid-murid lainnya.
Cerita tersebut kemudian ia simpan, dan baru-baru ini ia temukan kembali. Lalu sempat berpikiran untuk mempublikasikannya sendirian.
BACA JUGA: Aplikasi Ini Bantu Ingatkan Orang untuk Mendaur Ulang Sampah
Kemudian ia memutuskan berhenti dari pekerjaannya di sebuah kafe, dan masuk ke dunia penerbitan buku.
"Ini adalah salah satu hal yang paling menakutkan yang pernah saya kerjakan," ujarnya.
Ia mengaku kalau beberapa bulan pertama adalah masa yang sulit.
BACA JUGA: Bocah Australia Ini Wujudkan Mimpinya Jadi ââ¬ËIron Manââ¬â¢ Cilik
"Saya mencoba mengkontak setiap orang untuk menawarkan apakah mereka ingin membeli buku saya," katanya.
Reimer juga pernah mengajukan dana bantuan dari bank.
"Jawaban mereka, tidak, karena saya tidak punya jaminan," ujar Reimer yang mengaku kesal karena mereka tidak tahu visi besar yang dimilikinya.
Tapi ia pun tidak menyerah. Ia kemudian merevisi bukunya hingga 17 kali, sebelum akhirnya menggelar kampanye 'crowdfunding' sehingga bisa meluncurkan website untuk mempublikasikan karyanya.
Buku dengan ilustrasi yang dibuat seniman James Moore ini menceritakan kisah seekor musang kecil yang selalu mendapat ejekan, intimidasi, dari seekor elamh.
"Daripada membalasnya dengan dengan kekerasan, atau akhirnya mem-bully pihak lain, Phil memiliki cara sendiri untuk membangun rasa percaya dirinya sendiri" kata Reimer.
Reimer mengatakan kisah musang kecil ini berawal dari pengalaman dirinya dan kebanyakan teman-temannya yang telah menjadi korban bullying saat tumbuh dewasa.
Ia berharap bukunya akan membantu anak-anak yang menjadi korban bullying.
"Baru saja seorang ibu mengucapkan terima kasih setelah membaca buku," kata Reimer.
"Ada juga guru dan kepala sekolah yang menggunakannya sebagai materi untuk program anti-intimidasi di sekolah mereka," katanya.
Rencana kedepannya ia ingin membuat cerita seri dari tokoh musang bernama Phil ini, dilengkapi dengan aplikasi telepon, atau bahkan serial video animasi.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Australia dan Indonesia Berkolaborasi Temukan Solusi Penyediaan Listrik