jpnn.com, JAKARTA - Maskapai penerbangan Garuda Indonesia membatalkan sedikitnya 12 penerbangan pada Minggu Minggu (15/9) di sejumlah rute domestik akibat dampak kabut asap.
Kabut asap mengakibatkan jarak pandang pada penerbangan terbatas. Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia M.Ikhsan Rosan mengungkapkan bahwa keputusan membatalkan penerbangan tersebut didasarkan pertimbangan aspek keselamatan dan keamanan penerbangan.
BACA JUGA: Dampak Kabut Asap, Hari ini Garuda Indonesia Batalkan Puluhan Jadwal Penerbangan
Khususnya dengan terbatasnya jarak pandang yang berisiko terhadap operasional penerbangan.
"Berbagai antisipasi tersebut turut berdampak terhadap sejumlah rotasi penerbangan, untuk itu kami mengimbau penumpang untuk melakukan pengecekan secara berkala jadwal penerbangan mereka," kata Ikhsan melalui keterangan tertulis di Jakarta.
BACA JUGA: Dampak Kabut Asap, Citilink Batalkan 6 Jadwal Penerbangan
Untuk memastikan kesiapan dan keselamatan operasional penerbangan, sejumlah penerbangan Garuda Indonesia turut mengalami keterlambatan maupun pengalihan penerbangan.
Adapun data penerbangan yang dibatalkan hingga Minggu siang adalah sebagai berikut :
01.GA580/581- Rute Jakarta - Samarinda - Jakarta.
02.GA582/583 - Rute Jakarta - Samarinda - Jakarta.
03.GA512/513 - Rute Jakarta - Pontianak - Jakarta.
04.GA502/505 - Rute Jakarta - Pontianak - Jakarta.
05.GA504/507 - Rute Jakarta - Pontianak - Jakarta.
06.GA552/553 - Rute Jakarta - Palangkaraya - Jakarta.
BACA JUGA: Penumpang Garuda Indonesia Boleh Ambil Gambar di Pesawat, Asalkan...
Dengan situasi ini, seluruh penumpang yang terdampak pembatalan jadwal penerbangan Garuda Indonesia diberikan pilihan untuk mengubah jadwal penerbangan (reschedule).
Selain itu, penumpang juga diberikan pilihan untuk melakukan pindah rute (reroute) atau melakukan pengembalian uang (refund) sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Garuda Indonesia juga akan terus memonitor situasi dan perkembangan berkaitan dengan intensitas dampak kabut asap tersebut, khususnya yang dapat mengganggu keselamatan penerbangan, kata Ikhsan. (mentaridwi/ant/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia