jpnn.com, MADURA - Langkah penyelenggara menunda pelaksanaan Liga 1 Indonesia ternyata menguntungkan bagi Bruno Da Silva Lopes.
Penundaan membuat calon striker Madura United (MU) itu memiliki waktu yang lebih panjang untuk beradaptasi.
BACA JUGA: Pemain 20 Tahun Ini Segera Meninggalkan Liverpool
"Kalau sudah terbangun adaptasinya tentu tidak akan jadi masalah," ujar Bruno seperti dikutip dari laman resmi klub, Jumat (2/10).
Bruno Lopes merupakan pemain asing yang akan direkrut Madura United dalam mengarungi lanjutan Liga 1.
BACA JUGA: Barcelona Menang 2 Kali, Koeman Mengklaim Begini
Perannya akan menggantikan Emmanuel Oti Essigba yang mundur karena tak mencapai kesepakatan kontrak.
Mantan penyerang Persija Jakarta itu diproyeksikan menjadi rekan duet Bruno Matos.
BACA JUGA: Klasemen Liga Spanyol, Madrid-Barcelona Merangkak Naik
Namun, kompetisi yang seharusnya bergulir sejak Kamis (1/10) terpaksa ditunda akibat tak mendapatkan izin penyelenggaraan dari kepolisian.
Menurut Bruno, meski penundaan menjadi polemik, tetapi baginya menjadi kesempatan untuk lebih mengenal karakter permainan Sape Kerrap.
"Saya juga butuh bantuan teman-teman saya di sini agar bisa membantu percepatan itu, saya yakin tidak ada masalah," katanya.
Sementara itu, pelatih Madura United Rahmad Darmawan mengatakan meski kecewa terhadap keputusan penundaan kompetisi, setidaknya ada hal yang bisa dipetik oleh setiap klub dengan penundaan.
Salah satunya mengembalikan kondisi kebugaran Bruno Lopes dan menyatukan visi dengan para pemain lain.
"Tentu, saya yakin akan selalu ada hikmah di balik kejadian apa pun itu. Mungkin, salah satunya itu, seperti yang ditunda sebelumnya, semuanya bisa punya waktu panjang berkumpul dengan keluarga," kata RD.
Pelatih yang pernah membesut tim nasional Indonesia ini berharap penundaan kompetisi tidak terlalu lama karena akan berdampak ke berbagai aspek.
“Saya suka tantangan orangnya. Kalau boleh memilih, iya saya sebenarnya lebih senang kalau kompetisi berjalan sesuai dengan rencana. Banyak di negara-negara lain yang grafik COVID-19 juga tinggi tapi tetap bisa menggelar kompetisi," katanya.(Antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang