JAKARTA - Pengunduran jadwal pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada), termasuk pilgub Jawa Timur, menuai pro-kontra. Meski demikian, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) tetap melanjutkan rencana tersebut. Mendagri Gamawan Fauzi bahkan menegaskan, petunjuk teknis penundaan bakal difinalkan setelah pengesahan revisi UU Pemerintahan Daerah (Pemda).
"Kalau dulu, 2009, sudah diatur. Nah, ini akan kita coba atur lagi di dalam perubahan undang-undang pemda," kata Gamawan yang ditemui setelah rapat terbatas (ratas) bidang pendidikan di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) kemarin (31/7).
Gamawan mengakui, dirinya memang berencana memundurkan jadwal pilkada yang seharusnya dilangsungkan pada 2014. Sebab, pada tahun itu, tidak banyak daerah yang melaksanakan pilkada. Untuk level gubernur, ada satu provinsi, yakni Lampung. Sementara, untuk level kabupaten/kota, ada sekitar 43 pilkada.
"Kalau cuma satu atau dua (pilgub), saya cenderung menggesernya ke belakang. Dihabiskan masa jabatannya lima tahun," kata Gamawan. Sambil menunggu, posisinya akan diisi pejabat sementara. Menurut dia, cara itu dinilai lebih fair. Sebab, saat pilkada dihelat, tidak ada incumbent.
Bagaimana daerah yang melangsungkan pilkada pada 2013? Mantan gubernur Sumbar itu mengatakan, pilkada pada 2013 tetap bisa dilaksanakan. "Kalau yang 2013, silakan jalan. Tapi, yang 2014 dimundurkan lebih bagus," kata Gamawan.
Pada 2013, lanjut dia, ada 13 provinsi yang akan melangsungkan pilgub. Sementara, untuk kabupaten/kota terdapat lebih dari 70 pilkada. Salah satu provinsi yang melaksanakan pilgub pada September 2013 adalah Jawa Timur.
"Sementara itu, Gubernur Jatim Soekarwo yang hadir dalam ratas menuturkan bahwa pilgub Jawa Timur rencananya bakal diadakan September 2013. Dia menuturkan, rencana itu tidak akan berbenturan dengan agenda Pilpres 2014. "Perhitungan ini juga kita analisa dengan pilgub berlangsung dalam dua putaran," kata dia.
Terkait dengan peluangnya maju lagi sebagai incumbent, Soekarwo belum memaparkan lebih jauh. "Tunggu dulu. Rencananya, saya umumkan ke masyarakat September nanti," ujarnya.
Soekarwo menuturkan, jika terlalu dini mengumumkan pencalonan ke masyarakat, dirinya bisa dianggap sebagai calon yang penakut.
Terkait dengan urusan pasangan, Soekarwo juga belum menentukan tanda-tanda mengarah ke sosok tertentu. Apakah akan tetap dengan Saifullah Yusuf? Soekarwo hanya menjawab dengan senyum. Dia lantas mengatakan Saifullah adalah sosok yang bagus. (fal/wan/c1/agm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Golkar Bakal Copot Mekeng dari Banggar
Redaktur : Tim Redaksi