Penurun Kolesterol Golongan Statin Aman Dikonsumsi

Sabtu, 21 April 2012 – 21:05 WIB

JAKARTA  -  Obat penurun kolesterol golongan statin tetap aman dikonsumsi masyarakat untuk mengurangi resiko penyakit jantung. Hal ini mengemuka dalam diskusi Lipid Education in Asia Program (LEAP) yang diikuti oleh dokter-dokter ahli di bidang kardiologi, endokrinologi, nefrologi dan ahli penyakit dalam se-Asia Pasifik di Bali.

Secara klinis, hasil penelitian atas obat-obatan penurun kolesterol golongan statin menunjukkan dapat mengurangi resiko penyakit jantung secara signifikan pada berbagai macam pasien. Termasuk pasien yang memiliki resiko berganda, juga pasien dengan penyakit jantung koroner termasuk mereka dengan penyakit diabetes tipe 2, dengan faktor-faktor resiko tambahan.

"Tahun 2009 prevalensi diabetes di Indonesia adalah 5,7 persen dan sekitar 10 persen mengidap gangguan kadar gula darah. Setiap tahun mengalami peningkatan," kata Dr Pradana Suwondo, Ketua Perhimpunan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) dalam keterangan persnya yang diterima JPNN, Sabtu (21/4).

Mengenai adanya risiko peningkatan kadar gula darah pada pemakaian obat penurun kolesterol golongan statin atau hiperglikemia,  menurutnya, tidak perlu terlalu dikuatirkan.

Semua obat pasti memiliki efek samping, namun manfaat terapi kardiovaskular yang diperoleh jauh lebih besar dari resiko hiperglikemia maupun diabetes yang mungkin timbul.

FDA sendiri telah merilis bahwa obat penurun kolesterol jenis ini aman dikonsumsi dengan tetap mempertimbangkan profil manfaat-resiko secara individual untuk setiap pasiennya.

"Resiko diabetes untuk negara Asia jauh lebih besar dibandingkan negara barat. Selain gaya hidup, juga secara genetik orang Asia lebih rentan," ujar Prof. David Waters, ahli kardiologi University of California San Fransisco.

Dijelaskan, salah upaya untuk mencegah diabetes adalah melalui olahraga rutin selama satu jam seminggu sekali, dan merubah gaya hidup.

Terkait penggunaan obat penurun kolesterol golongan statin, atorvastatin crystalline dari Pfizer, telah digunakan oleh lebih dari 200 juta pasien di seluruh dunia selama bertahun-tahun. Hal ini dibuktikan lewat 400 riset klinis yang melibatkan lebih dari 80.000 pasien, baik yang telah rampung maupun yang masih berlangsung hingga saat ini.

”Pada dasarnya, semua jenis obat memang memiliki efek samping. Untuk obat penurun kolesterol  manfaatnya lebih besar untuk mencegah serangan jantung maupun kejadian kardiovaskular lainnya,” tambahnya.

Obat penurunkolesterol golongan statin, atorvastatin crystalline, telah digunakan selama hampir 20 tahun oleh pasien di seluruh dunia. Untuk menjaga kualitas produknya, Pfizer secara berkesinambungan melakukan uji dan riset klinis tersebut hingga kini.

”Melalui edukasi kepada tenaga kesehatan dan penatalaksanaan penyakit. Kami juga mengedepankan kesehatan yang berkualitas bagi masyarakat di tanah air,” kata dr Budhy Damian Medical Director PT Pfizer Indonesia. (Esy/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Atasi Kebotakan Kepala Dengan Rekayasa Genetika


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler