Penyakit Jantung dan Kaitannya dengan Risiko Bunuh Diri

Rabu, 25 Januari 2017 – 04:39 WIB
Ilustrasi. Foto Healthy

jpnn.com - Orang dengan sindrom koroner akut, yang disebabkan karena aliran darah buruk ke jantung mungkin berada pada peningkatan risiko bunuh diri.

Kondisi itu akan muncul terutama dalam enam bulan setelah mereka diagnosis menderita penyakit jantung.

BACA JUGA: Konsumsi Lemak Tak Jenuh Bikin Jantung Lebih Baik

Hal ini menurut sebuah studi baru dari Taiwan.

Studi baru, Dr. Chao-Han Liu dari Institut Sains Terapan dan Teknologi di Taipei dan rekannya menganalisis data dari 41.050 orang 35 tahun, yang memutuskan bunuh diri antara 2000-2012 dan 164.200 orang yang tidak bunuh diri.

Pada kelompok bunuh diri, tingkat sindrom koroner akut adalah 2,5 persen, dibandingkan dengan 1,5 persen pada kelompok pembanding.

Setelah menyesuaikan hasil dengan faktor-faktor yang bisa memengaruhi risiko bunuh diri, seperti masalah kesehatan mental dan kondisi kesehatan lainnya, orang dengan sindrom koroner akut masih 15 persen lebih mungkin bunuh diri dibandingkan orang tanpa kondisi ini.

Risiko bunuh diri juga meningkat seiring bertambahnya usia.

Donald Edmondson, direktur Center for Behavioral Cardiovascular Health di Columbia University Medical Center di New York City menyatakan hasil penelitian tersebut kuat.

"Sementara dokter gawat darurat dan ahli jantung menjadi sadar akan dampak psikologis dari peristiwa jantung, tidak ada informasi yang cukup untuk menemukan apa yang mungkin menyebabkan pasien bunuh diri," kata Edmondson, seperti dilansir laman Lifescript, Senin (23/1).

"Kami harus berhati-hati tentang pengelolaan depresi setelah serangan jantung," kata Dr. Samir Kapadia, yang merupakan ahli jantung dan bagian kepala kardiologi intervensi di Klinik Cleveland di Ohio.

Banyak orang merasa tertekan setelah didiagnosis mengalami sindrom koroner akut.

Edmondson mengingatkan, keluarga dan teman-teman juga harus menyadari dan siap untuk membantu pasien dengan sumber daya yang tepat, jika diperlukan.(fny/chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler