Penyaluran Bantuan Sosial Tunai dari Kemensos Ditargetkan Rampung pada Awal Desember 2020

Minggu, 22 November 2020 – 20:10 WIB
Ilustrasi penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST). Foto: Kemensos

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Sosial (Kemensos) mengupayakan bantuan sosial di tengah pandemi virus corona, salah satunya lewat Bantuan Sosial Tunai untuk 9 juta masyarakat tidak mampu di 33 Provinsi di Indonesia. 

Bantuan Sosial Tunai tersebut telah dilakukan dalam dua gelombang dari April hingga Desember 2020 mendatang.

BACA JUGA: Bantuan Sosial Tunai Kemensos Sudah Sampai ke Masyarakat Papua, Mama Beatrix Bilang Begini

Gelombang pertama (April-Juni) penerima manfaat mendapatkan Rp600.000 per KK per bulan. Kemudian pada gelombang kedua yang berlangsung dari Juli-Desember telah disesuaikan menjadi Rp300.000 per KK per bulan.

“Realisasi Bantuan Sosial Tunai Alhamdulillah telah mencapai 82% secara nasional. Kami berterimakasih kepada semua Bupati, Walikota, Gubernur, Camat, Kepala Desa, Lurah dan aparat, yang bahu membahu menyalurkan bantuan," ujar Asep Sasa Purnama, Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin Kemensos dalam dialog 'Bantuan Sosial Tunai Dukung Masyarakat Saat Pandemi' yang diselenggarkan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).

BACA JUGA: Resmi Dinikahi Denny Sumargo, Olivia Allan: Untung Kamu Nakal

Dengan adanya Bantuan Sosial Tunai ini, terjadi sirkulasi uang secara nasional dengan jumlah Rp32,4 Triliun atau sekitar Rp2 Triliun tiap bulannya, dan mampu membantu menggerakkan kegiatan ekonomi di tingkat akar rumput.

Pada sisi penyaluran, PT. Pos selaku mitra Kemensos memanfaatkan 4.500 cabang kantor pos di seluruh Indonesia sebagai titik pengambilan Bantuan Sosial Tunai tersebut.

BACA JUGA: Dynabook Satellite Pro L40-G Terbukti Kokoh, Jatuh dari Ketinggian 76 cm Masih Aman

PT. Pos juga telah menjalin koordinasi dengan komunitas setempat, RT, RW, atau banjar dan bekerjasama menyalurkan Bantuan Sosial Tunai ini.

Bahkan bagi penerima manfaat yang tidak bisa mendatangi titik pengambilan, petugas pos akan mendatangi langsung dan mengantar Bantuan Sosial Tunai, seperti bagi mereka yang  telah lanjut usia, sakit atau tinggal di desa-desa terpencil.

“Kami sudah berhasil menyalurkan Bantuan Sosial Tunai ini ke 483 kota, 514 Kabupaten, 7.094 Kecamatan, dan 83.447 desa. Alhamdulilah dengan jumlah yang masif tersebut telah sampai pada tahap ke-6, tercapai 96,79% dana yang kami salurkan Rp21,5 Triliun. Sisanya karena ada yang sudah meninggal maupun pindah alamat, kami kembalikan ke Kemensos dan diganti dengan data baru yang akan diberikan di periode berikutnya," papar Direktur Utama PT. Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi.

PT. Pos Indonesia pun optimistis realisasi penyaluran Bantuan Sosial Tunai kepada 9 juta keluarga penerima manfaat ini akan selesai pada minggu pertama Desember 2020.

Hingga tahap ke-6 bulan September lalu, PT. Pos telah menjangkau 8,6 juta keluarga penerima manfaat di seluruh wilayah di Indonesia, termasuk ke wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar), yang terkenal sulit untuk disentuh akibat keterbatasan sarana transportasi dan cuaca untuk menuju ke sana.

Bantuan Sosial Tunai rencananya akan berlanjut hingga periode Juni 2021 mendatang melihat dampak pandemi Covid-19 masih akan terus mempengaruhi daya beli masyarakat rentan Indonesia.

“Karena fenomena Covid-19 ini masih dinamis, sehingga kami mendapatkan amanah sementara ini untuk tahun depan dilanjut sampai Juni 2021," terang dia.

Cakupan provinsi yang menjadi sasaran Bantuan Sosial Tunai dari Kemensos pada 2021 nanti juga bertambah dari 33 Provinsi menjadi 34 Provinsi dengan memasukkan DKI Jakarta.

Pada 2020 ini Provinsi DKI Jakarta tidak menerima manfaat Bantuan Sosial Tunai karena digantikan oleh Bantuan Presiden berupa sembako bagi keluarga penerima manfaat.

"Kemudian jumlahnya disesuaikan menjadi Rp200 ribu. Tentu ada pertimbangan kenapa berkurang dari sebelumnya Rp300 ribu, karena juga sudah banyak program-program lain yang dilakukan kementerian dan lembaga, yang bisa diakses keluarga penerima manfaat. Kemudian tahun depan sasaran penerimanya pun menjadi 10 juta keluarga," jelas Asep Sasa Purnama.(chi/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler