jpnn.com - JAKARTA - Penyaluran BBM bersubsidi di awal tahun ini mulai bisa dikendalikan. Hal tersebut tampak dalam laporan penyaluran BBM subsidi kuartal I 2014 yang masih di bawah dari seperempat kuota di APBN 2014. Meski demikian, realisasi tersebut tetap naik jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina Ali Mundakir menyatakan, realisasi penyaluran BBM bersubsidi hingga 31 Maret 2014 mencapai 11,2 juta kl. Angka itu itu mencapai 23,6 persen dari kuota BBM bersubsidi yang dialokasikan kepada PT Pertamina sebesar 47,35 juta kilo liter (kl).
BACA JUGA: Ponsel Kena Pajak Barang Mewah
"Realisasi tersebut menunjukkan pertumbuhan sekitar 1,6 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2013," ujarnya kemarin (7/4).
Realisasi penyaluran premium pada kuartal I 2014 mencapai 7,1 juta kl, atau 22 persen dari total kuota 32,2 juta kl. Angka tersebut lebih tinggi 1,63 persen dibanding realisasi pada periode yang sama tahun lalu sebanyak 6,98 juta kl.
BACA JUGA: Dahlan: Proyek Transmisi 500 Kv Harus Jalan
Untuk penyaluran solar bersubsidi, kenaikan dibanding periode yang sama tahun lalu lebih besar, yakni, 3,91 persen. Penyaluran solar mencapai 3,85 kl, lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu 3,7 juta kl. Tahun ini Pertamina ditugaskan menyalurkan solar bersubsidi sebanyak 14,14 juta kl.
Satu-satunya yang menurun adalah penyaluran minyak tanah. Penyaluran minyak tanah pada kuartal pertama mencapai 249 ribu kl, turun 9,89 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Penurunan terjadi karena program konversi minyak tanah ke LPG.
BACA JUGA: Para Kada Dukung Pembangunan Transmisi 500 KV
Mengenai keamanan pasokan, Ali mengungkapkan bahwa Pertamina masih mencatat kinerja positif. Selama kuartal I, rata-rata kecukupan mencapai 20,73 hari. "Stok premium saat ini mencapai 18,32 hari. Sedangkan stok solar mencapai 18,46 hari," imbuhnya.
Perseroan juga bakal mengamankan pendistribusian BBM dan LPG selama pelaksanaan Pemilu Legislatif 2014. Untuk itu, Pertamina telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) BBM dan LPG yang bertugas sejak 16 Maret hingga 9 April 2014.
"Fokus utama dari pembentukan Satgas BBM dan LPG ini untuk mengantisipasi potensi kendala distribusi selama pelaksanaan pesta demokrasi tersebut. Termasuk, pelaksanaan puncak pemilu 9 April 2014," tuturnya. (bil/sof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gubernur dan Bupati/Wako Antusias dengar Paparan Dahlan
Redaktur : Tim Redaksi