JAKARTA - Penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) hendaknya dilakukan dengan terencana dan matang, bukan sekadar mengejar target penyaluran. Akses mendapatkan KUR bagi para pelaku usaha kecil menengah (UKM) pemula juga mesti dipermudah.
Demikain disampaikan Anggota Komisi VI DPR Endang Srikarti Handayani di DPR, Selasa (24/11). “KUR sudah ditunggu oleh masyarakat, khususnya wirausahawan pemula maupun yang sudah lama. Ada target anggaran KUR, memang, yang harus disalurkan. Idealnya KUR sudah tersalurkan hingga 80% sampai 2015. Namun, jangan asal kejar target, sehingga penyalurannya tidak terkontrol,” kata Endang.
Politikus Golkar itu menyebutkan, KUR harus tersalurkan secara merata ke seluruh wilayah Indonesia. Yang penting pula dalam penyaluran KUR adalah pendampingan dan pengawasan. Masyarakat pelaku UKM harus diberi pemahaman bahwa KUR itu bukan hibah. KUR tetaplah pinjaman bank. Hanya saja bunganya ditekan sekecil mungkin, agar tak memberatkan pelaku UKM.
Bunga KUR, lanjut Endang, sudah diturunkan dari 22% menjadi 12%. Dan akan diturunkan lagi hingga 9%. Karenanya ia mengapresiasi pemerintah terutama kepada bank-bank pemerintah yang ditunjuk untuk menyalurkan KUR kepada masyarakat.
"Pemerintah sudah mendapat suntikan dana dari Tiongkok untuk memperkuat posisi keuangan bank-bank plat merah. Bantuan pinjaman dari Tiongkok itu, selain untuk infrastruktur juga pendanaan untuk KUR. Untuk apa lagi selain KUR,” ujar politikus Dapil Jateng V tersebut.
Dia menambahkan, agar penyaluran KUR tepat sasaran, pemerintah perlu mengampanyekannya kepada masyarakat bahwa ada program penyaluran KUR yang bisa dimanfaatkan. Tanpa itu, masyarakat tidak banyak tahu.(fat/jpnn)
BACA JUGA: Pastikan Tidak Ada Calon Titipan di Pemilihan Ketum Kadin
BACA ARTIKEL LAINNYA... Baca Ini, Pesan Pak JK untuk Calon Ketum Kadin
Redaktur : Tim Redaksi