Penyandang Disabilitas Terharu, Anggap Irjen Iqbal sebagai Ayah

Jumat, 04 September 2020 – 13:32 WIB
Kapolda NTB Irjen Mohammad Iqbal mendatangi kantor PPDI di Jalan Dr Sutomo Nomor 22, Mataram, NTB pada Kamis (3/9). Foto: Dokpri for JPNN.com

jpnn.com - Kedatangan Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB) Irjen Mohammad Iqbal ke kantor Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) membuat para pengurus dan penyandang merasa terharu sekaligus bangga.

Sebab, sejauh ini, jarang ada pejabat yang mau datang mengunjungi mereka.

BACA JUGA: Irjen M Iqbal: Siapa pun yang Mengganggu Pembangunan KEK Mandalika, Saya Tindak

Ketua PPDI Asim Barnas mengatakan, pihaknya awalnya tidak mengetahui kedatangan Iqbal ke kantor mereka di Jalan Dr Sutomo Nomor 22, Mataram, NTB pada Kamis (3/9).

Semua serba mendadak dan tanpa persiapan.

BACA JUGA: Hari Jadi Akpol 1991, Irjen Iqbal: Kami Ditakdirkan Menjadi Saudara

Asim menuturkan kerap mengundang pejabat-pejabat, tetapi jarang yang menghadiri undangan.

"Sebelum jadi ketua (PPDI), sering ketua saya mengundang kepala-kepala dinas, kepala instansi lain. Itu jarang sekali turun tangan hadir untuk menemui kami. Ini beda, ini yang kami rasakan, begitu Bapak Kapolda ini membuat kami merasa terayomi. Kami ini enggak menyangka seorang Kapolda mau berkunjung tempat kami. Bapak Kapolda kami anggap ayah bagi kami, kita (penyandang disabilitas, red) semua, mau mendatangi anaknya itu loh, itu jadi kebanggaan bagi kami," ungkap Asim kepada JPNN.com.

BACA JUGA: Fadli Zon: Sebaiknya Menteri Ini Diganti Saja, Pak Jokowi

Dalam kesempatan itu, Asim mengaku pihaknya diberikan fasilitas kantor dari Irjen Iqbal.

Selama ini, kantornya tak terurus setelah dihantam bencana gempa.

PPDI merupakan organisasi yang sudah berdiri sejak 1989. Dengan kondisi kantor yang tak terurus, Asim merasa minder ketika ada tamu yang berkunjung.

"Kantor ini hasil pinjaman dari Dinas Sosial. Dan juga fasilitas kantor inventaris hancur lebur karena gempa kemarin. Dengan spontan Pak Iqbal memberikan kami, tanpa rekayasa, berikan kami inventaris kantor, seperti laptop, meja dan printer," kata Asim.

Asim juga menyebutkan, pihaknya tidak menyiapkan acara untuk kedatangan Iqbal.

Iqbal pun merasa santai ketika tidak ada persiapan yang menurut Asim, sangat langka diterima oleh pejabat.

"Kami enggak ada mempersiapkan protokol, MC, atau apa. Dan beliau juga enjoy saja duduk di kursi yang reyot, enggak tanggung-tanggung. Tidak kayak pejabat lain harus pakai kursi busa, disambut meriah, macem-macem. Ini yang jadi nilai tambah dari kami," sambung Asim.

Kepada Irjen Iqbal, Asim menyampaikan harapan agar penyandang disabilitas di Bumi Gora dipenuhi hak-haknya sesuai Undang-undang Nomor 8 Tahun 2016.

Asim berharap Iqbal dapat membawa harapannya ke forum pimpinan daerah.

"Contoh akses di fasilitas publik. Banyak sekali teman kami disabilitas tidak bisa mengakses tempat-tempat umum. Tetapi ini memang sudah dikerjakan oleh Dinas Perhubungan, kami juga apresiasi. Di trotoar contohnya, sudah ada guiding block. Tetapi banyak di perkantoran belum," Asim melanjutkan.

Asim kemudian menerangkan, Iqbal akan membantu pembuatan SIM khusus untuk penyandang disabilitas berkendara.

Asim juga diberi pesan oleh Iqbal untuk selalu mengampanyekan protokol kesehatan.

"Juga Kabidkum, kami sudah didampingi ketika ada penyandang disabilitas dengan kasus hukum. Jadi kerja samanya begitu. Yang tadi ditekankan, kami ini PPDI mendukung Bapak Kapolda dalam rangka pencegahan Covid-19. Kami bertekad menyosialisasikan ke penyandang disabilitas agar mematuhi protokol kesehatan yang dituangkan, dijalankan Inpres 6/2020," tandas Asim.

Sementara itu, Irjen Iqbal mengaku terkejut dengan semangat para disabilitas yang tergabung di PPDI.

Di masa pandemi ini, para penyandang disabilitas terus bekerja.

Eks Wakapolda Jawa Timur ini menyebut, berdasarkan informasi PPDI yang bersumber dari data Dinas Sosial NTB 2018, ada sebanyak 23 ribu penyandang disabilitas.

"Saya terkejut mendengar mereka bekerja semua. Tidak ada yang berpangku tangan, mereka ada yang PNS, peagawai swasta. Dari 23 penyandang disabilitas di NTB, mayoritas bekerja semua," kata Irjen Iqbal.

Eks Kadiv Humas Polri itu, mengaku kagum dengan kegigihan para penyandang disabilitas di NTB.

Iqbal mengatakan tak sedikit pihak yang memarginalkan penyandang disabilitas, tetapi stigma itu tak menyurutkan semangat para penyandang disabilitas berkarya.

Iqbal pun mengaku akan terus memberikan bantuan kepada mereka.

"Mereka kan punya kendraan khusus misalnya sepeda motor roda tiga, kami sudah bantu untuk semuanya harus punya SIM khusus," pungkas Iqbal. (tan/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler