Penyebab Garuda Terus Merugi versi Eks Pilot Senior

Jumat, 13 Desember 2019 – 06:32 WIB
Garuda Indonesia terus merugi. Ilustrasi Foto: Soetomo Samsu/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Mantan pilot Garuda Indonesia, Darwis Panjaitan, optimistis PT Garuda Indonesia dapat menjadi perusahaan BUMN yang mampu menyumbang pendapatan bagi negara.

Optimisme hadir, jika seluruh manajemen mau berbenah dan menjalankan strategi mumpuni. Jika dua langkah itu dilakukan, perusahaan penerbangan kebanggaan rakyat Indonesia itu diyakini tak lagi merugi dan membebani keuangan negara.

BACA JUGA: Jawaban Iis Dahlia Saat Ditanya Disuap Berapa Suaminya Bawa Onderdil Harley Milik Eks Dirut Garuda

"Saya kira ada banyak hal yang perlu dibenahi agar dapat bangkit. Dimulai dari taat aturan yang berlaku, bagi semua elemen yang ada," ujar Darwis kepada jpnn.com, Kamis (12/12).

Jadi, menurut Darwis, dua hal utama penyebab Garuda terus mengalami kerugian adalah buruknya manajemen dan strategi bisnis yang tidak mumpuni.

BACA JUGA: Iis Dahlia Artis Beken, Satrio Pilot Senior Garuda, Wajar Uang Jajan Anaknya Rp 10 Juta

Pria yang kini berprofesi sebagai instruktur di Bali International Flight Akademi ini mengakui, dunia penerbangan, terutama di Asia mengalami penurunan.

Imbasnya, tidak saja bagi Garuda, tetapi juga jasa penerbangan internasional lainnya.

BACA JUGA: Kabar Suami Dipecat Gegara Harley Bermasalah di Garuda, Iis Dahlia Berkomentar Begini

Namun, jika Garuda dapat mengelola dan mengembangkan penerbangan domestik, kata Darwis, maka peluang menjadi perusahaan BUMN yang menyumbang devisa bagi negara, terbuka lebar.

"Garuda itu punya pasar domestik. Ini harus dirawat dan digarap lebih serius. Potensi domestik ini sangat besar. Asal serius saja. Coba lihat, tiket tinggi penerbangan tetap penuh. Cuma kalau melihat service-nya kok malah menurun, enggak balance. Jadi, ada sangat banyak yang perlu dibenahi," kata Darwis yang sudah 40 tahun menjadi pilot Garuda.

Sebelumnya, Peneliti Alpha Research Database Indonesia Ferdy Hasiman menyebut sejumlah elemen yang jadi penyebab Garuda merugi.

Mulai dari kewajiban membayar uang sewa pesawat yang sangat tinggi hingga harus menutupi kerugian unit usaha Garuda di bidang perhotelan.

Kerugian Garuda pada 2014 tercatat Rp 5,1 triliun. Kemudian di 2017 merugi sebesar Rp 2,2 triliun dan di 2018 mencapai Rp 2,78 triliun.(gir/jpnn)

Dirut Garuda Nunggu di pecat:


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler