Penyebaran AIDS di Indonesia Tercepat di Dunia, Penderita Urutan Ke-3

Rabu, 04 Maret 2015 – 04:01 WIB
Penyebaran AIDS di Indonesia Tercepat di Dunia, Penderita Urutan 3. Foto JPNN.com

jpnn.com - SURABAYA – Sebagai negara dengan iklim tropis, di Indonesia berkembang berbagai macampenyakit infeksi dari yang biasa hingga yang mematikan.

Inilah yang menyebabkan penyakit infeksi mendominasi diderita masyarakat sehari-hari.

BACA JUGA: Manfaat Minum Jus Lemon Hangat di Pagi Hari

Kepala Rumah Sakit Khusus Infeksi Universitas Airlangga (RSKI-Unair), Prof Dr Boerhan dr SpA(K) mengatakan bahwa sebagian penyakit infeksi ini masuk ke dalam program Millenium Development Goals (MDGs).

Namun sampai saat ini kasusnya masih tinggi. Di antaranya yang tertinggi adalah HIV/AIDS, tuberkolosis (TB), dan malaria.

BACA JUGA: Tetap Bisa Menyusui saat Sedang Memanjakan Diri

“Tiga penyakit tersebut menjadi target dari MDGs, tapi sampai saat ini penanganan dan program mengurangi kasus dan korban penyakit ini belum menunjukkan hasil yang positif,” kata Boerhan seperti yang dilansir Radar Surabaya (Grup JPNN.com), Selasa (3/3).

Untuk penyakit AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) yang disebabkan infeksi HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang menyebabkan hilangnya kekebalan tubuh sehingga penderita mudah terjangkit penyakit infeksi Indonesia berada pada posisi nomor tiga sedunia untuk jumlah penderitanya, dan Indonesia juga menjadi negara dengan persebaran HIV/ AIDS tercepat di dunia.

BACA JUGA: Masih Malas Sikat Gigi? Ini Bahayanya

Jika sampai akhir tahun 2015 target tidak tercapai atau jumlahnya tidak menurun maka HIV/AIDS bukan lagi masuk target MDGs, tapi menjadi Suistanable Development Goals.

Pada September 2014, jumlah kumulatif HIV yang dilaporkan sebanyak 150.296 orang dan AIDS 55.799 orang.

Jumlah infeksi HIV tertinggi yaitu di DKI Jakarta (32.782), diikuti Jawa Timur (19.249), Papua (16.051), Jawa Barat (13.507), dan Bali (9.637).

“Padahal target kita kan mengurangi dan menekan jumlahnya, tapi ternyata justru masih terus bertambah,” ujarnya.

Untuk tuberkolosis Indonesia juga masuk urutan kedua dunia dengan jumlah penderita yang banyak. Boerhan berharap dengan semakin berkembangnya pendidikan kedokteran dan kegiatan riset, dilengkapi rumah sakit khusus yang menangani penyakit infeksi ini penderita penyakit infeksi dapat semakin menurun.

Selain penyakit-penyakit ranking atas tersebut, penyakit infeksi lain seperti demam berdarah dengue (DBD), flu burung, flu babi, SARS, MERS, difteri dan beberapa penyakit infeksi lain juga menjadi penyakit yang cukup sering menyerang masyarakat.

Khusunya di musim hujan seperti ini penyakit demam berdarah bahkan telah menjadi kejadian luar biasa (KLB) di Provinsi Jatim.

“Bukan hanya riset, pengobatan, hingga rumah sakit khusus infeksi. Tapi pembenahan paling utama adalah upaya preventif dari masyarakat sendiri untuk menekankan pola hidup bersih dan sehat sehingga resiko tertular penyakit semakin kecil,” tukasnya. (nur/iku/awa/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ibu Obesitas Berpeluang Punya Anak Gemuk


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler