jpnn.com, SURABAYA - Pelaksanaan penyekatan mudik di Jawa Timur dinilai masih belum konsisten. Terbukti di beberapa titik masih dilakukan secara sporadis.
Hal itu disampaikan oleh Epidemiologi Universitas Airlangga (Unair) Dr M Atoillah Isfandari. Menurut dia, masih ada pemudik yang dalam tanda kutip bisa meloloskan diri.
"Banyak yang lolos, tetapi efek psikologisnya cukup membantu penurunan jumlah pemudik," ujar dia, Selasa (25/5).
Meski begitu, Ato menyebut belum ada data pasti mengenai jumlah pemudik yang lolos. Namun, secara nasional sudah sekitar 1,5 juta orang yang berhasil mudik.
"Kalau merujuk data tahun lalu jumlah pemudik turun hingga 70 persen, maka tahun ini presentasenya bisa lebih tinggi lagi," kata dia.
Terkait dampak penambahan kasus virus corona dengan larangan mudik baru terlihat di akhir minggu ini, sedangkan untuk kasus yang dirawat di rumah sakit masih terlihat landai.
"Peningkatan kasus baru hingga 50 persen, tetapi itu kontribusi dari pemeriksaan acak pemudik. Kita tunggu saja dua minggu pascamudik untuk hasilnya" pungkas Ato. (mcr12/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
BACA JUGA: Bahagia Setelah Pulang Mudik, Pulangnya Langsung Dibawa Polisi ke Wisma Atlet
Redaktur & Reporter : Arry Saputra