jpnn.com, JAKARTA - Penyelenggara Formula E mengeklaim desain sirkuit di kawasan Ancol, Jakarta Utara berbeda dengan desain di negara-negara lain.
Vice President Infrastructure and General Affairs OC Jakarta E-Prix 2022 Irawan Sucahyono mengatakan desain tersebut sulit diikuti oleh negara lain.
BACA JUGA: 29 Hari Menuju Gelaran Formula E, Lihat Progres Pengerjaan Sirkuit
Menurut dia, perbedaan sirkuit itu bisa dilihat dari desain dalam.
Sirkuit tersebut memiliki attack mode yang memungkinkan terjadinya overtake atau menyalip.
BACA JUGA: Tiket Formula E Masih Tersedia, Begini Cara Membelinya
Namun, overtake tersebut nantinya tak mudah dilakukan oleh pembalap.
“Ada yang namanya attack mode, di mana tenaga mobil balap akan diperbesar secara elektronik. Kalau pembalap masuk ke attack mode dia akan dapat tenaga tambahan sehingga akan terjadi overtaking,” ujar Irawan, Selasa (10/5).
BACA JUGA: Tiket Formula E Resmi Dijual, Termurah Sebegini
Dia menjelaskan adanya mode tersebut membuat ajang balap mobil listrik itu makin menarik bagi penonton.
“Balapan ini untuk tontonan. Bagaimana agar tontonan ini menarik? Harus ada banyak overtake, harus ada banyak kompetisi di antara pembalap,” kata dia.
Irawan menambahkan geometri jalan di sirkuit yang negara lain pakai tidak memungkinkan membuat dimensi yang lebih besar pada saat mau masuk tikungan.
“Biasanya kalau overtake, kan, dapatnya selalu di trek lurus agak panjang. Nah, di sini kami melibatkan banyak sekali posisi-posisi itu,” jelas Irawan. (mcr4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jangan Lupa, Tiket Formula E Dijual Mulai Hari Ini, Nih Harganya
Redaktur : M. Rasyid Ridha
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi