Penyelenggara Pilkada DKI Rawan Intimidasi

Senin, 30 Januari 2017 – 22:56 WIB
Pilkada. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com - jpnn.com - Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Daniel Zuhron menilai, tingkat kerawanan pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta lebih banyak dipengaruhi faktor politik.

Karena itu perlu antisipasi maksimal upaya oknum-oknum tertentu yang melakukan intimidasi terhadap penyelenggara pilkada di sejumlah tempat pemungutan suara (TPS) nanti.

BACA JUGA: Ssstt..Ada PNS yang Tak Netral di DKI?

"Antisipasi sangat penting, karena misalnya di Jakarta Utara, ada yang langsung datang gebrak-gebrak meja dan lainnya. Jadi itu indikator yang harus lebih dipahami, karena bisa masuk pada indikator kerawanan," ujar Zuhron saat merilis peta kerawanan tempat pemungutan suara (TPS) pada Pilkada serentak 2017 yang digelar di Kantor Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (30/1).

Selain adanya pihak yang langsung mendatangi penyelenggara, indikasi kerawanan menurut Zuhron, juga terlihat dari sejumlah informasi yang beredar di media sosial.

BACA JUGA: Hahahaa....Ahok pun Numpang Foto di Spanduk Agus-Sylvi

"Indikasinya juga ada di level tingkat pemberitaan. Ini pintu masuk (kerawanan,red) di lapangan. Bisa jadi lewat medsos dan macam-macam, baru berdampak di lapangan," ucap Zuhron.

Mengantisipasi hal-hal tak diinginkan, Zuhron mengaku pihaknya telah meminta penyelenggara di tingkat provinsi DKI Jakarta, meningkatkan koordinasi dengan aparat keamanan dan tokoh-tokoh masyarakat yang ada.

BACA JUGA: Duh! Kata Nagita, Cawagub DKI Ini Lebih Oke dari Raffi

"Antisipasinya adalah soal alat bukti. Kalau memang ada orang-orang tertentu atau dia bagian dari apa gitu (mengintervensi Pilkada DKI,red), langsung saja ditindak," pungkas Zuhron.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mas Agus: Bisanya Cuma Menggusur, Jangan Jadi Pemimpin


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler