Penyelenggaraan Tour de Singkarak Disorot Dewan

Selasa, 19 Juli 2016 – 00:32 WIB
Pebalap ketika melintasi kawasan Alahanpanjang, Kabupaten Solok saat TdS tahun lalu.Foto: dok. Padang Ekspres/JPNN.com

jpnn.com - SOLOK - Iven balap sepeda Internasional Tour de Singkarak (TdS) ke-8 kalinya yang akan berlangsung 6-14 Agustus mendatang.

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Solok meminta Pemkab Solok, khususnya Dinas Pariwisata bekerja maksimal. Apalagi, kabupaten ini menjadi lokasi grand start dan ikon TdS.

BACA JUGA: Persib Siap Mati-matian di Stadion Angker Ini

Hingga TdS ke-7 tahun 2015 lalu, belum terlihat dampak signifikan kemajuan Kabupaten Solok karena kurang dikemas maksimal. Untuk itu, perlu kesiapan dari sisi infrastruktur jalan, pembenahan pariwisata ataupun promosi hingga pelayanan terhadap wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Solok. 

“Jangan sampai balap sepeda kelas Internasional hanya terkesan tontonan sehari dan tidak meninggalkan kesan apa-apa,” kata Ketua DPRD Kabupaten Solok Hardinalis Kobal, kemarin, (17/7).

BACA JUGA: Singo Edan Mengamuk di Rumah Joko Tingkir

Menurutnya, kurang seriusnya Pemkab Solok mengevaluasi iven ini, menjadi penyebab utama kurang lambannya perbaikan di semua sektor kegiatan. Alhasil, ajang yang seharusnya menggaung di kancah nasional dan internasional seakan jadi alek sehari.

“Seharusnya ada pembenahan dan skala prioritas dari tahun ke tahun. Evaluasinya harus serius dan konkret ditindaklanjuti. Jadi, ketika tahun lalu kita kurang di masalah A, tahun berikutnya jangan sampai ada lagi,” sebut Hardinalis.

BACA JUGA: Tanggapi Pernyataan Cantona, Ibrahimovic Keluarkan Ucapan Kontroversial

Soal mendunianya nama danau Singkarak, Kobal menyebut, sejak dulunya memang sudah terkenal. Namun, dinas terkait dinilainya belum mengemas itu dengan baik dengan melakukan pembenahan, sehingga TdS terlihat jadi ajang balap semata. 

“Kalau masalah hotel, itu mungkin perlu investor besar. Tapi, setidaknya untuk membenahi kawasan danau agar jadi menarik kan tak harus menelan biaya banyak. Hal itu sejalan dengan promosi bekerja sama dengan travel agent, bahwa pada Agustus itu, ada iven TdS di Solok,” ungkapnya, seraya mengaku tak dilibatkan saat rapat persiapan TdS 2015 silam.

Di samping itu, anggota DPRD lainnya, Hendri Dunant Dt Endah Bongsu juga menyorot kinerja Dinas Pariwisata yang terkesan asal-asalan dan kurang matang dalam perencanaan. Buktinya, TdS tahun lalu semua persiapan dan pelaksanaan hanya digawangi pihak Dinas Pariwisata. Menurutnya, suksesnya TdS itu harus dibarengi sinergi atau kerja sama yang optimal lintas SKPD dan instansi vertikal.

Ketua DPC PDI-P Hendri Dunant berharap tahun ini ada pembenahan sistem kerja yang baik. Tentunya, ini tanggungjawab Pemkab Solok. “Tanpa evaluasi yang benar, sampai ratusan kalipun TdS ini diselenggarakan, hasilnya akan tetap seperti tahun-tahun sebelumnya,” tegas Hendri Dunant.

Salah satu bukti ketidakseriusan Dinas Pariwisata di iven TdS tahun lalu, terlihat dari kejadian H-1 persiapan pentas penyerahan hadiah pemenang di Taman Danau Singkarak. Semuanya dibereskan dalam sehari sehingga larut malam. 

“Saya heran juga, panitianya ratusan. Tapi, yang bekerja hanya Dinas Pariwisata. Kesannya, TdS ini hanya milik Dinas Pariwisata, bukan Pemkab Solok,” sebut salah seorang warga Singkarak, Zulkifli, 54.

Padahal, kata dia, Sekkab hadir memantau, para kepala dinas juga hadir. Namun, hanya sebatas duduk dan bersenda gurau. “Pas bupati-nya datang, baru semua bekerja. Jadi, tampaknya panitia ini tanpa dihalau bupati, mereka tak bekerja. Bagaimana mau sukses, Jika panitianya bekerja asal-asalan saja,” sebut Zul.

Di sisi lain, di mata masyarakat, ajang TdS justru tak begitu menarik, karena mereka tidak diberikan sosialisasi maksimal, bahwa iven ini bisa berdampak ekonomi bagi mereka. Akibatnya, banyak masyarakat beranggapan, TdS hanya mengganggu lalu lintas dan aktivitas masyarakat. 

Rudi, 42, salah seorang sopir truk yang pernah terjebak macet sekitar 6 jam di daerah Sawahlunto mengharapkan, panitia lebih optimal dalam menata lalu lintas pebalap TdS sehingga tidak memicu macet terlalu lama.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Solok, Alfajri ketika dikonfirmasi Padang Ekspres (Jawa Pos Group), membantah jika pihaknya dinilai tidak melibatkan semua unsur dalam merencanakan pelaksanaan TdS. 

Menurutnya, seluruh SKPD selalu dilibatkan dalam setiap iven TdS. Hanya saja, dalam pelaksanaannya, terjadi kelalaian dan itu tidak disengaja. “Semuanya membantu kita dalam penyelenggaraan TdS. Tapi, namanya kerja tim, tentu tidak bisa selalu sempurna,” kata Alfajri.

Untuk TdS tahun ini, dia mengklaim telah mempersiapkan personel kepanitiaan sekaligus pembiayaan. Pihaknya berharap, panitia yang melibatkan seluruh unsur SKPD, hendaknya dapat membantu dan bekerja sama dengan maksimal.

Untuk pembiayaan TdS tahun ini, jumlahnya hampir mencapai Rp 1 miliar. Angka tersebut jauh lebih besar dibandingkan tahun lalu yang hanya berkisar Rp 400 juta. 

“Tahun ini kita menjadi grand opening sekaligus grand start. Tentunya membutuhkan biaya besar. Apalagi, banyak kegiatan yang akan dilaksanakan. Intinya, kita siap jadi grand start TdS 2016,” tegasnya.(rch/sam/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mengejutkan! Neymar Tak Masuk Nomine Pemain Terbaik Eropa 2015-16


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler