Penyelesaian Jalan Tol Kuala Namu Terancam Mundur

Kamis, 28 Juni 2012 – 05:47 WIB

JAKARTA-Penyelesaian jalan tol Medan-Bandara Kuala Namu, Sumut, terancam mundur dari target penyelesaian. Pasalnya, hingga kini lahan yang akan digunakan belum juga seluruhnya rampung dibebaskan. Padahal ditargetkan Presiden akan meresmikan penggunaan bandara pada 2013 mendatang.

Kemungkinan tersebut tersirat saat JPNN berbincang secara khusus dengan Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum, Ismanto, di Jakarta, Rabu (27/6). Menurutnya, secara garis besar sebenarnya proses pengerjaan jalan tol Kuala Namu hampir selesai.

Cuma sayangnya dalam proses di lapangan, masih terdapat beberapa kendala kecil, yang justru dapat mengancam terhambatnya proses pengerjaan tidak sesuai target yang telah ditentukan.

"Kalau di kita, semuanya lancar. Hanya masih ada masalah, tapi bukan dari kita (Pekerjaan Umum), itu lebih kepada masalah pembebasan lahan yang akan kita gunakan untuk membangun jalan."

Menurut Ismanto, dalam hal ini hambatan yang utama karena jalan tol tersebut dibangun melewati lahan eks-PTPN-2. Dimana belum dicapai kata sepakat terkait pembebasan.

Sementara lahan-lahan lainnya yang notabene milik perusahaan swasta, proses pelepasan telah lebih dulu diselesaikan dengan mudah. Ia sendiri tidak tahu dimana letak permasalahannya.

"Tapi akibatnya, ada beberapa ruas jalan yang terhambat. Susah kita untuk membangun disitu karena itu milik perkebunan."

Tentunya dalam hal ini Kementerian PU tidak bisa berbuat banyak. Karena hal tersebut diluar batas kewenangan yang ada. Oleh sebab itu Ismanto tidak berani menjanjikan jika jalan tol dapat diselesaikan sesuai target yang telah ditentukan. "Kalau kita bilang tahun depan, tapi tanahnya belum bisa dibebaskan? Jadi kita menunggu,"ungkapnya.

Oleh sebab itu, tidak heran jika Ismanto sangat berharap proses pembebasan dapat segera diselesaikan dengan baik. Sehingga pihak PU dapat melanjutkan pekerjaan yang tertunda.

"Yang saya dengar sekarang ini prosesnya sudah berjalan. Jadi kita harapkan dapat cepat selesai. Waktu itu kalau tidak salah Pemda Sumut juga sudah menanyakan hal tersebut," ungkapnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, anggota DPR Ali Wongso Sinaga mendapati, setidaknya panjang lahan yang bermasalah mencapai tiga kilometer. Dimana meski lahan tersebut merupakan milik eks-PTPN2, namun saat ini digarap oleh sejumlah petani.

Untuk itu ia berharap semua pihak mau berkepala dingin untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Karena harus diingat, kehadiran bandara sepenuhnya untuk kepentingan masyarakat.(gir/sam/jpnn)


BACA ARTIKEL LAINNYA... Gempa Bumi Guncang Cianjur


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler